Sepuluh Pesona Sungai Musi, Tak Lekang oleh Jaman

Sepuluh Pesona Sungai Musi Tak Lekang oleh Jaman. Kota Palembang mengingatkanku pada Thailand. Kalau Thailand yang terkenal dengan pantai Pattaya — dibelah oleh sungai Chao Praya, Palembang dibelah oleh Sungai Musi. Sungainya sama-sama lebar dan menjadi urat nadi perekonomian warga.

Sungai Musi (dok.pri)

Sungai Musi memiliki lebar antara 250 meter hingga 500 meter. Membelah kota Palembang dengan memisahkan wilayah seberang Ilir dan seberang Ulu. Di atas Sungai Musi ada beberapa jembatan yang mengantarai area satu dengan area lainnya. Bahkan masing-masing jembatan memiliki kekhasan yang menjadi daya tarik para wisatawan.

Siapa yang tak kenal Jembatan Ampera di atas Sungai Musi Palembang? Jembatan yang dibangun tahun 1962 menjadi ikonik kota yang dikenal dengan kuliner Mpek Mpek ini. Banyak bersliweran kapal-kapal baik mengangkut penumpang warga sekitar atau penumpang wisatawan.

Baca juga: Lima Wisata Lombok yang Wajib Dikunjungi

Bagian tengah jembatan Ampera bisa terbuka. Saat ada kapal besar dan tingginya melampau jembatan, maka bagian tengah jembatan akan terangkat sehingga kapal bisa melewatinya. Wow banget ya. Tapi kini bagian tengah jembatan gak bisa terbuka lagi. Selain tak ada kapal besar yang melewatinya juga konon sudah berkarat.

Sungai Musi memang penuh pesona. Tak heran bila orang menyebut Palembang, auto orang langsung ingat Sungai Musi. So ada apa ya dengan sungai kebanggaan warga Palembang ini?

Saya bersama teman-teman blogger dari berbagai kota di Indonesia sangat terkesan saat berkunjung ke Palembang. Kebetulan kami diundang dalam acara gathering yang diadakan Dinas Pariwisata Kota Palembang.

Bareng sahabat blogger (dok.pri)

Baca juga: Famtrip Palembang dari LRT hingga Kapal Selam

Ternyata nih ada beberapa hal yang membuat Sungai Musi seperti magnet buat para wisatawan. Apa aja tuh? Ini catatan saya:

1. Sungai Musi ikon Kota Palembang

Sungai Musi yang berada di Provinsi Sumatra Selatan ini memiliki panjang 750 KM. Merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatra. Bermuara di Selat Bangka dan berhulu sungai di Pegunungan Bukit Barisan. Karena memiliki panjang dan lebar, sungai Musi jadi identik dengan Kota Palembang.

Sungai Musi dan Jembatan Ampera (dok.pri)

2. Ada Jembatan Ampera

Seperti yang sudah saya singgung di awal, di atas Sungai Musi terbentang Jembatan Ampera yang dibangun tahun 1962. Saat itu Palembang menjadi tuan rumah Asian Games IV. Disisi dua jembatan terpasang jam analog berdiameter 5,5 meter dengan berat 200 kg.

Jembatan Ampera (dok.pri)

Awal dibangun jembatan ini bernama Jembatan Bung Karno berwarna abu-abu. Tahun 1966 berganti nama menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Tahun 1992 jembatan berganti warna kuning dan akhirnya merah pada 2002 hingga sekarang.

3. Ada Pusat Kuliner

Di tepian Sungai Musi terdapat tempat wisata kuliner lokal seperti Mpek Mpek, Tekwan dan Model. Ada juga warung atau resto kapal apung yang menyediakan menu masakan ikan pindang yang enak. Seperti pindang ikan Patin.

Menu Pindang Ikan Patin (dok.pri)

4. Ada Wisata Kampung Arab

Di Kampung Arab ini kita bisa melihat bangunan lama yang berusia 200 tahun. Lokasinya masuk wilayah 13 Ulu Palembang. Oya dinamakan Kampung Arab Al Munawarah mengambil dari nama tokoh sepuh agama Islam yakni Habib Hadan Abdurahman Al Munawarah.

Salah satu rumah kuno di Kampung Arab Al Munawarah (dok.pri)

Banyak juga rumah panggung yang dihuni warga etnis Arab yang terbuat dari kayu Unglen. Kebanyakan aktivitas warga ya di sepanjang sungai Musi. Wisata Kampung Arab ini diremikan Gubetnur Sumsel Alex Noerdin.

5. Ada Bangunan Bersejarah

Kalau kita menyusuri sungai Musi akan terlihat sebuah benteng di tepian sungai Musi. Itu adalah Benteng Kuto Besak merupakan bangunan keraton pada abad XVIII. Dibamgun oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah tahun 1724 – 1758.

Benteng Kuto Besak(dok.pri)

Benteng menghadap sungai Musi dengan panjang 274 meter dan lebar 182 meter. Benteng Kuto Besak dikelilingi tembok besar tinggi 9 meter dan tebal 2 meter. Ada sejumlah meriam dari besi dan kuningan.

6. Tempat Mencari Harta Karun

Terlihat di tengah sungai perahu ketek pencari harta karun. Banyak warga sekitar Sungai Musi berpencaharian sebagai penyelam untuk mencari harta peninggalan kerajaan Sriwijaya dann juga peninggalan saudagar Cina.

Kapal pencari harta karun (dok.pri)

Mereka mendapatkan koin-koin, gerabah, senjata dl untuk dijusl. Penyelam tradisional dengan alat sederhana banyakn menemukan peninggalan benda dari Dinasti Tang, Yuan, Ming dan Qing.

7. Pusat Transportasi Air

Dari jaman dulu sejak kerajaan Sriwijaya hingga kini, Sungai Musi dimanfaatkan sebagai sarana transportasi air. Kalau dulu untuk arus lalu lintas perdagangan kini diantaranya untuk angkutan penumpang dari Ilir ke Ulu, angkutan gas dan juga puluhan tongkat yang mengagkut batubara. Termasuk perahu ketek menjadi transportasi utama di Sungai Musi.

Perahu Ketek mengangkut penumpang. (dok.pri)

8. Sungai menuju Pulau Kemaro

Sering dengar nama Pulau Kemaro kan? Ya betul itu sebuah delta di Sungai Musi. Arti Kemaro adalah kemarau. Pulau ini luasnya 5 hektar tapi mampu menarik perhatian.

Pagoda di Pulau Kemaro (dok.pri)

Di Pulau Kemaro terdapat banyak bangunan bernuansa negeri tirai bambu. Antara lain patung Dewi Kwan Im, Pagoda berlantai 9 juga bangunan bernuansa Tiong Hoa. Kalau mau main ke Pulau Kemaro lebih baik saat acara Cap Go Meh yakni acara tahunan budaya Tiong Hoa.

9. Ada Kampung Kapitan

Kampung Kapitan berlokasi di tepi Sungai Musi tepatnya di Kampung 7 Ulu. Merupakan kawasan cagar budaya yang dilindungi. Dulu adalah tempat tinggal warga Tiong Hoa pada masa pendudukan Belanda.

Di gerbang Kampung Kapitan (dok.pri) Ranjang di rumah kuno di Kampung Kapitan (dok.pri)

10. Sebagai Pusat Ekonomi

Tepian Sungai Musi menjadi pisat aktivitas masyarakat. Selain sebagai jalur transportasi air juga sebagsi tempat bongkar muat barang. Waktu saya ke Sungai Musi juga terlihat banyak kapal ketek sandar menunggu penumpang yang akan ke Pulau Kemaro, Musi Banyu Asin dll

Kapal ketek bersandar di tepi Sungai Musi (dok.pri)

Aktivitas perdagangan sampai kini masih memanfaatkan Sungai Musi. Termasuk pencari ikan baik memancing atsupun menjala. Demikian pula di Pasar 16 Ilir yang berlokasi di sekitar Sungai Musi juga padat sebagai tempat transaksi perdagangan.

Nah itulah 10 hal yang menjadikan Pesona Sungai Musi makin terlihat dan tak lekang oleh jaman. Tak hanya indah saat malam tiba berlatar Jembatan Ampera berwarna warni, tapi juga bagai besi berani yang kuat menarik perhatian wisatawan.

So, jadi kapan nih kalian bisa menikmati malam semilir di tepian Sungai Musi yang indah ini?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *