Jelajah Wisata dan Fun Camp 1: Dari Tebar Benih Ikan Hingga Tanam Pohon. Pagi itu masih berselimut embun saat rombongan kami, para blogger tiba di tempat wisata Boma. Udara segar menyeruak rongga dada begitu menghirup aroma tanah basah. Di tempat yang lumayan tinggi ini, rerimbunan hijau daun membuat penglihatan kami terasa sejuk.
Di sebuah lapangan yang tak begitu luas, sudah berdiri beberapa tenda warna-warni. Di lokasi inilah kami ngecamp untuk mengikuti acara Jelajah Wisata n Fun Camp, gelaran komunitas Gus dan Ning Jember dengan fasilitatornya Dinas Pariwisata Jember.
Kegiatannya beragam lho. Apa saja? Simak ya mulai dari tebar benih ikan hingga tanam pohon lho… di sini. Yuk bacanya dilanjut…
Jelajah Wisata dan Fun Camp Dibuka Wabup Jember
Di lapangan yang berlokasi di Wisata Boma ini sudah ada puluhan orang yang siap menyambut Wakil Bupati Bp Firjaun Balaman dan rombongan. Rencana Wabup Jember akan membuka acara Jelajah Wisata n Fun Camp ini. Sementara dibagian depan ada panggung yang lumayan besar dan bersiap beberapa penari Daun Emas.
Tak lama sekitar pukul 08.00 terdengar musik tradisional mengiringi Wabup Jermber dan Rombongan memasuki area Boma. Ada tarian Can Macanan yang menggunakan topeng juga penari Daun Emas.
Dalam sambutannya, Wabup mendukung kegiatan Jelajah Wisata n Fun Camp 1 dalam upaya pemulihan pariwisata di Jember. Meski pandemi, yang penting tetap mematuhi aturan protokol kesehatan. Secara simbolis kemudian Wabup mengibarkan bendera start untuk memulai kegiatan tersebut.
Tak lama semua peserta acara bersama rombongan Wabup menerima bibit ikan yang dikemas dalam plastik. Ikan berukuran kecil tersebut akan ditebarkan di sebuah sungai yang membelah area wisata Boma. Semua antusias dong termasuk kelompok blogger.
Ikan-ikan kecil itupun ceria berenang di air sungai yang bening. Sungguh suasana tebar benih ikan seru lho. Senang bisa ikut dalam bagian acara ini, karena secara langsung ikut serta membudidayakan ikan di habitat aslinya.
Tanam Pohon di Hutan Suci
Usai tebar benih ikan, acara dilanjut dengan penanaman pohon Duwet. Oleh panitia kami diberi satu bibit pohon yang akan kami tanam di sepanjang jalan menuju hutan Suci. Tahu gak seru lho jalan ramai-ramai dengan membawa bibit pohon.
Mulanya kami melewati jalan setapak berbatu. Kemudian sekitar 20 menit kemudian mulai terlihat view yang menyegarkan mata. Di sisi kanan dan kiri tampak rerimbunan pohon-pohon. Duh adem banget deh…
Setelah berjalan kaki sekitar 30 menit, sampailah kami di area hutan lindung, Hutan Suci namanya. Sambil beristirahat sejenak kami mulai menyiapkan tanah yang disiapkan untuk penanaman pohon. Tak ada alat untuk membuat lubang jadi memakai kayu yang ada dan taraaaa….bibit pohon Duwet pun mulai kami tanam.
Masing-masing peserta membuat tulisan dengan nama dan asal kota. Eh buat kenang-kenangan. Siapa tahu next bisa kembali lagi ke sini, lihat pohon yang kami tanam sudah tumbuh besar dan subur. Aamiin…
Setelah tanam pohon, apa kami segera kembali ke Boma di titik awal keberangkatan? Owh ternyata tidak…Kami masih melanjutkan perjalanan yang semakin seru lho. Kemana? Lanjut baca yaaa…
Menuju Air Terjun Tancak yang Indah
Wow ternyata tujuan terakhir kami hari itu adalah ke air terjun Tancak. Semangat dong menyusuri jalanan yang semakin menanjak. Melewati perkebunan kopi yang belum berbuah juga hutan yang menghijau membuat rasa lelah jadi sedikit terhibur.
Tak ketinggalan kami jeprat jepret bernarsis ria. Sayang banget dengan view alam sebagus ini dianggurkan. Hehe jadilah hampir spot-spot alam cantik tak terlewatkan kami foto.
Meski perjalanan lumayan ekstrim melalui jalan berkelok, menanjak dan sesekali melewati aliran mata air, kami tetap semangat ya. Batu-batu kecil, sedang dan besar pun kami lalui dengan mantaplah. Satu keinginan, pastinya ingin segera tiba di air terjun Tancak.
Setelah berjalan kurang lebih 2 jam, akhirnya juluran air terjun yang lumayan tinggi itu terlihat. Hmm adem banget rasanya dan segala lelah terbayarkan melihat air terjun Tancak ada di depan mata. Sekitar air terjun juga terdapat tetumbuhan yang terawat rapi lho. Padahal tempatnya, Masya Allah jauh dari perkampungan.
Ya Allah… suka banget lihat air terjun Tancak ini. Percikan airnya membuat wajah jadi segar. Meski butuh waktu lumayan lama kurleb 2 jam untuk tiba di tkp, tak apa asal bisa mengunjunginya. Hmmm…pencinta air terjun garis keras nih aku..
Air terjun Tancak lokasinya di perbukitan Tancak, Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Memiliki ketinggian 82 meter dengan debit air 150 kubik perdetik. Air yang mencurah deras banget bikin semangat deh..
Oya…perjalanan yg cukup menguras tenaga jadi terbayar dengan melihat ke-esksotis-an air terjun Tancak. Bener deh…nggak rugi kami datang dari luar kota Jember melihat kegagahannya. Setelah ambil foto di beberapa sudut air terjun, kamipun langsung kembali mengingat perjalan pulang juga 2 jam.
Nah itu sekilas oleh-oleh cerita dari acara Jelajah Wisata dan Fun Camp 1, yang tak melulu menikmati alam saja. Tetapi ada nilai yang terdapat di dalamnya yakni menanamkan rasa cinta pada lingkungan kita. Sebab ada kata bijak jika kalian mencintai alam, maka alampun akan memberikan keindahan padamu.
Salam dari Alam…