Dukungan untuk OYPMK di Indonesia

Dukungan untuk OYPMK di Indonesia. Di kotaku tepatnya di perempatan Lapangan Rampal Malang, biasanya terlihat peminta-minta dengan kondisi fisiknya (maaf) yang memprihatinkan. Mereka memiliki jari jemari yang tidak utuh juga kaki yang tidak normal.

Kalau dilihat sekilas dari keadaannya,  peminta-minta tersebut sepertinya Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK). Melihat kenyataan yang ada, banyak penderita kusta walau dinyatakan sembuh dari sakitnya, tidak mendapatkan “tempat” di tengah masyarakat.

Padahal sebagai masyarakat, mereka berhak hidup dan bekerja untuk menafkahi keluarganya. Nah sebenarnya apa yang harus dilakukan untuk bisa membantu dan memberi dukungan pada OYPMK di Indonesia?

Apa itu OYPMK?

Orang Yang Pernah Mengalami Kusta atau sering disebut OYPMK adalah orang yang pernah terjangkit penyakit kusta. Penyakit kusta yakni penyakit kulit yang menyerang jaringan kulit dengan diawali timbulnya bintik putih dan merah di bagian tubuh. Penyebabnya adalah microbacterium Leprae.

Gejala sakit kusta atau lepra harus segera diperiksakan di puskesmas atau rumah sakit. Hal tersebut  agar kusta bisa ditangani dan bisa disembuhkan segera. Tapi di Indonesia, orang yang mengalami sakit kusta justeru merasa malu untuk memeriksakan diri. Sebab penyakiti ni dianggap penyakit kutukan dan menyebabkan stigma negatif pada OYPMK.

Indonesia adalah negara dengan tingkat penderita kusta terbanyak setelah India dan Brazil. Ini merupakan PR yang serius untuk pemerintah dan pihak terkait. Bagaimana bisa menekan jumlah penderita kusta. Dan yang terpenting memberi tempat bagi mereka untuk tetap bisa bersosialisasi dan bertahan hidup.

Penyebaran penyakit kusta yang menonjol ada di beberapa provinsi seperti Papua, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat juga Jawa Timur.

Dukungan untuk OYPMK

Belum lama ini saya mengikuti acara live You Tube bertema “Memberikan Kesempatan Kerja Bagi Disabilitas dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta? Kenapa Tida?”. Acara live itu  diadakan selasa (15/6) oleh kantor Berita Radio (KBR) bersama komunitas IbuIbu Doyan Nulis (IIDN).

Dukungan untuk OYPMK

Narasumber dalam acara tersebut antara lain Angga Yanuar (Manajer Proyek Inklusi Disabilitas NLR Indonesia), Zukirah Ilmiana (Owner PT Anugerah Frozen Food) dan Muhammad Arfah (Pemuda OYPMK)

Menurut Angga Yanuar, penyakit kusta bukanlah penyakit yang mudah menular. Gejala utama kusta yaitu, munculnya bercak putih atau merah di kulit berbentuk benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau lebih, diikuti dengan timbulnya kebas atau mati rasa di kulit. Itu  dikarenakan adanya penebalan syaraf di area sakit.

Penyakit Kusta bisa sembuh jika terdeteksi dari awal, sehingga cepat ditangani. Bila tak ditangani dengan cepat dan efektif bisa menimbulkan berbagai penyakit. Antara lain kebutaan, disfigurasi wajah (termasuk pembengkakan permanen dan benjolan), gagal ginjal, kelemahan otot yang mengarah ke tangan, ketidakmampuan melenturkan kaki, disfungsi ereksi dan kemandulan pada pria.

 

Penyakit kusta bisa diobati dengan memberikan kombinasi antibiotic selama 6 bulan hingga 2 tahun. Jenis antibiotic, dosis dan durasi penggunaannya ditentukan berdasarkan jenis kustanya. Selain itu juga bisa melalui tindakan pembedahan yang bertujuan untuk menormalkan fungsi saraf yang rusak, memperbaiki bentuk tubuh yang menderita cacat dan mengembalikan fungsi anggota tubuh.

Sedangkan narasumber Zukirah lebih banyak membeberkan tentang pekerja di bisnisnya yang menggunakan tenaga OYPMK. Dengan memberi kesempatan kerja pada OYPMK, Zukirah ingin agar mereka bisa hidup dan menafkahi keluarganya. Satu bentuk dukungannya yakni tak membedakan OYPMK dengan pekerja lainnya.

OYPMK Tetap Semangat

Seorang OYPMK yang menjadi narasumber adalah Muhammad Arfah. Dirinya mengaku dulu semasa dirinya bersekolah di SMP sering dibully karena terjangkit penyakit Kusta. Saat mengingat itu Arfa sampai menitikkan air mata.

 

Tapi setelah melewati pengobatan Arfa dinyatakan sembuh dan kini magang di Satpol PP Kota Makassar. Arfa dengan semangat mengatakan pada OYPMK untuk optimis  menatap masa depan.

“Buat teman-teman OYPMK tetap semangat ya kita bisa sembuh dan jangan malu”, tandasnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *