Yuk Kenali Istilah Rapid Test, Swab Test dan PCR Test. Sejak merebak kasus pandemi covid 19 di Indonesia Maret lalu, seringkali kita mendengar istilah Rapid Test, Swab Test dan juga PCR Test. Banyak orang menyebutnya sebagai tes untuk mengetahui, apakah seseorang terkena virus yang menghebohkan dunia atau tidak. Kalian sudah pernah test salah satu diantaranya?
Kalau saya belum ikut test ketiganya. Karena itu saya mencari informasi tentang test terkait wabah yang sudah memakan banyak korban.
Nah apa dan bagaimana test ketiganya? Apa perbedaannya serta akurasi dari Rapid Test, Swab Test dan PCR Test. Yukk simak yaa…
(Foto: Enervon.co.id)
Tentang Rapid Test, Swab Test dan PCR Test
Selama masa pandemi ini, kita sering mendengar istilah baru yang masih asing di telinga kita. Misalnya klaster Covid, orang tanpa gejala, dan lain sebagainya.
Begitu juga istilah-istilah pemeriksaan seperti rapid test, swab antigen atau Swab Test hingga test PCR. Ada yang sudah memahami perbedaannya masing-masing. Tapi tak sedikit pula yang belum mengetahuinya sama sekali.
Saat ini kita perlu mengetahui perbedaan tiga macam pemerikasaan terkait pandemi. Apalagi anjuran pemerintah yang selalu menghimbau agar kita rajin memeriksakan diri.
Perbedaan yang paling mendasar dari ketiganya adalah masalah waktu dan juga keakurasiannya. Agar kita lebih memahami dan mengetahui ketiganya, yuk diulas satu per satu ya…
Perbedaan Rapid Test, Swab Test dan PCR Test
Pada awal musim pandemi, istilah rapid test cukup bergaung masif. Karena itu kita dianjurkan untuk melakukan test tersebut. Tapi kini banyak yang mengkritisi tentang persoalan keakurasian.
(Foto: Jovee.id)
Nah perbedaan antara Rapid Test, Swab Test dan PCR Test itu apa ya? Berikut informasinya:
1. Rapid Test yakni pemeriksaan yang dilakukan lewat pengambilan sampel darah dari dalam tubuh pasien. Fungsinya adalah untuk mengenali protein antibodi dalam sampel tersebut.
Rapid test cenderung lebih akurat untuk memeriksa seseorang yang pernah terinfeksi Covid. Sebab antibodi yang diperiksa salah satunya adalah untuk melawan virus tersebut.
Bagi yang belum terjangkit, kecenderungan hasil rapid test tidak akurat, karena sampel antibodi yang diambil adalah untuk melawan virus atau patogen secara umum.
2. Swab antigen atau Swab Test adalah pengujian dengan mengambil sampel di pangkal hidung dan tenggorokan. Tujuannya adalah mencari protein yang terdapat di permukaan virus Covid-19. Metode ini agak lebih lama dibanding rapid test yang bisa keluar hasilnya bahkan dalam hitungan menit.
Namun hal yang perlu diketahui dari metode pemeriksaan ini adalah bisa saja hasilnya false positif atau negatif jika alat yang digunakan salah mengenali protein dalam sampel yang diambil.
3. PCR atau Polymerase Chain Reaction sampai sekarang dianggap sebagai metode yang paling pas untuk mendeteksi keberadaan Covid-19. Hal ini karena pemeriksaannya begitu detail hingga level RNA. Cara kerjanya sendiri adalah pertama sampel diambil dari pangkal hidung dan tenggorokan, lalu diperiksa susunan RNA-nya. Kemudian RNA ini disalin balik untuk membentuk susunan rantai DNA dan kemudian dicocokkan.
Proses yang sangat detail ini membuat hasil pemeriksaan dengan PCR cukup lama. Bahkan bisa memakan waktu beberapa hari. Kendala lain terkait uji ini adalah hanya bisa dilakukan oleh para tenaga ahli.
Namun terlepas dari itu, PCR ini dianggap oleh para saintis termasuk Center for Disease Control dan Prevention (CSD), sebagai gold standar uji Covid-19.
Nah sudah cukup jelaskan perbedaan antara Rapid Test, Swab Test dan PCR Test? Semoga kita semua selalu sehat dan terhindar dari virus covid. Jangan lupa selalu patuhi 3 M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.