Soto Pak Min Stasiun Tugu (dok.pri)
Haiii semua….
Kali ini saya mau cerita tentang kuliner di Jogja. Kebetulan tanggal 23 Maret lalu saya bersama sahabat Rainbow Moms mengadakan trip ke kota pelajar. Kami sepakat meeting point di Stasiun Lempuyangan. Sahabat saya berangkat dari Jakarta ada 13 orang, 1 orang dari Purwokerto dan saya sendiri dari Malang. Lumayan banyak ya ada 15 personil. Sekampung, haha…
Saya naik kereta Malioboro pemberangkatan malam pukul 20.10 WIB. Dengan ekspektasi tiba di stasiun Tugu pukul 03.30 WIB. Kereta Malioboro dari Malang ternyata gak berhenti di Stasiun Lempuyangan. Sambil menunggu pagi, saya sholat subuh di mushola stasiun sekalian bebersih.
Stasiun Tugu (dok.pri)
Saat matahari mulai nampak, bergegas saya keluar stasiun. Eh meski tiba sebelum subuh suasana stasiun ramai lho. Walau saya sendirian tak perlu takut dan kuatir. Sambil menunggu jemputan, rupanya kampung tengah saya berbunyi. Hehe udara yang lumayan dingin pagi itu, mengantarku untuk mencari pengganjal perut. Hehe….
Oya saya sudah beberapa kali ke Jogja. Kota yang seringkali saya sebut sebagai kota penuh rindu ini ternyata memang luar biasa. Bukan saja terkenal dengan tempat wisatanya yang up to date, kulinernya pun juga asik. Seperti di sekitar stasiun Tugu ada kuliner Soto yang sangat laris. Yakni Soto Lento Ayam Kampung Pak Min. Beberapa kali saya mencicipinya saat berlibur ke kota gudeg ini. Wah rasanya lezat lho..
Soto Pak Min Masuk Kuliner Legendaris
Pemilik Soto adalah Pak Wagimin. Meski asalnya Gunung Kidul tapi mengadu nasib sebagai penjual soto di ibukota provinsi DIY. Dibantu anak istrinya, Pak Min demikian panggilan akrabnya, menawarkan Soto ayam kampung kepada wisatawan yang baru tiba di stasiun Tugu.
Setiap harinya menghabiskan minimal 7 – 15 ekor ayam. Dilengkapi dgn sayur kubis, kecambah, irisan daun seledri dan bawang goreng, irisan ayam kampung ditambah kuah panas soto berwarna kuning ini menjadi santapan yang menggiurkan.
Selain soto dihidangkan juga berbagai macam sate. Seperti sate telur plus ati dan usus. Untuk satu tusuknya cuma dibandrol 3 ribu sedangkan soto satu porsinya 10 ribu. Untuk minumannya teh panas 3 ribu, sedang minuman jeruk dan kopi harganya 4 ribu.
Sate jerohan (dok.pri)
Soto Lento Ayam Kampung Pak Min ini termasuk kuliner legendaris lho. Pak Min yang memiliki nama lengkap Wagimin sudah berjualan soto selama 37 tahun. Sebelumnya menempati kios kecil di sekitar stasiun yang terletak di jalan Pasar Kembang.
Namun sekitar tahun 2014 kios tersebut digusur untuk pembangunan kawasan trotoar. Kini jejeran kios yang dulu semrawut, sudah berganti menjadi jalur pejalan kaki yang nyaman dan bersih.
Tetap Berjualan Meski Tergusur
Kena gusur tak membuat Soto Pak Min patah arang. Kalau dulu nyaman dengan tempat yang kurang nyaman, kini cukup nyaman dengan jam jualan yang ditetapkan. Jadwalnya setiap hari buka pukul 05.30 dengan gerobaknya mangkal di sekitar jalur trotoar. Kalau Senin hingga Kamis sampai pukul 08.00. Sedangkan Jumat-Minggu bisa sampai pukul 10.00.
Gerobak Soto Pak Min (dok.pri)
Ada beberapa kursi untuk pengunjung tanpa meja. Ada juga lesehan di tikar yang digelar di trotoar. Di atas pukul 10.00 Soto Pak Min bergeser ke tempat parkir bus wisata atau kendaraan lain di jalan Abu Bakar Ali.
Ada yang lesehan ada yang di kursi (dok.pri)
Apa yang istimewa dari Soto Ayam Kampung Pak Min? Ternyata karena ada pelengkap Lento yang berbahan singkong. Ditambah empuknya daging ayam kampung berbumbu, kuliner soto ini makin terasa nikmat. Wah apalagi dinikmati bareng sate yang tersedia. Mantap deh…
Nah bagi teman-teman yang baru tiba di Jogja, jangan lewatkan sila mampir di Soto Lento Ayam Kampung Pak Min. Dijamin murmer dan harga gak bikin baper…
#setip
#estrilookcommunity