Pak Kom mengeksekusi durian (dok.pri)
Mengingatkan di bagian 1, kami sudah menghabiskan semua yang terhidang seperti durian, singkong dan kacang rebus serta 1 poci sedang teh hangat. Mau apa lagi coba? Alhamdulillah, nikmatnya sudah kami rasakan dan syukuri. Makasih ya Mas Helsom, Pak Kom, Mas Adam, Mas Maul dkk..
Kekenyangan durian (dok.pri)
Sementara hujan yang sedari tadi mengucur, perlahan berdamai dengan kami. Saatnya untuk pulang menyusuri jalan yang lumayan asoy. Saking asoy nya sampai mb Tarie Koe mengalami sedikit nyungsep. Tergelincir hingga motor terjatuh. Namun beruntung motor bisa mb Tari kuasai. Jadi seperti itung-itungan latihan off road. Hehe… Emak ada yang demen off road?
Karena jalan lumayan licin tersiram air hujan, membuat saya dan Mba Nissa berjalan dari makam sampai jalan beton. Lumayan jaraknya sekitar 500 meter dengan jalan berbatu dan licin. Alih-alih pemanasan kaki sebelum saya ngebolang ke tempat lainnya. Hehe…Sedangkan mb Tari dan Bos Brian menunggu di ujung jalan yang aman.
Kunci Asli yang Terselip
Perjalanan menuju Malang, Alhamdulillah lancar meski di titik tertentu ada macet. Maklum weekend mah biasa yaa? Akhirnya sampai juga di base camp Local Guide setelah berkendara selama 45 menit. Saya dan Mba Tari tak langsung pulang, tapi ngobrol-ngobrol sebentar dilanjut pulang. Sebenarnya ingin belajar tentang penentuan titik ordinat suatu tempat dalam local guide, karena saya masih punya acara lagi di Matos ya tertunda. Saya dan Mba Tari berpisah di jalan Ciliwung, makasih ya mba udah kasih tumpangan. 😍😍😍
Bukan kunci sebenarnya (dok.pri)
Menuju rumah saya naik grab. Tapi sepanjang perjalanan masih kepikiran sama kunci yang gak bisa buat on. Tiba di rumah seperti ada yang menuntun untuk membuka tas dan saya temukan sebuah kunci mirip sekali sama yang saya titipkan ke Mas Cahyo Wi . Sebuah kunci bertali, beranak kunci juga.
Mak deggg…jangan-jangan…? Jadi ingat saat di rumah alm Pak Tarub saya mau ngecek kunci di motor, pas kami semua mau ke rumah bagian belakang. Tetiba Mb Nissa bilang dan menyodorkan kunci bertali dan beranak kunci. Yakin tanpa melihat kunci motor itu langsung saya masukkan ke dalam tas… ( nih jangan dicontoh, gak ngecek dulu, hihi)
Lha pas mau pulang kok malah gak bisa dipakai itu kunci.Heran, malah Mas Bos Bambang Afrianto dan Mas Ici Bram sampai turun tangan. Haha…
Balik lagi, terus yang di dalam tas sekarang kunci siapa? Dirunut ketahuanlah akhirnya, yang ditinggal di Mas Cahyo itu kunci motor yang di meja punya alm Pak Tarub. Sedang yang di tas itu kunci motor yang asli. Hahaha…
Ketemu luncinya (dok.pri)
Jadi karena memang makai motor ade dan juga kunci mirip-mirip, saya membuat bingung semua rekan-rekan. Maafkan yaa…
Intinya salah kunci karena teledor tak mengecek kunci. Tapi bisa jadi karena saya lupa telah memasukkan kunci yang asli di tas.
Sesudah mengambil motor, saya juga mampir ke rumah Bu Tarub untuk mengembalikan kunci motornya. Jadi pengalaman bahwa sesuatu harus teliti sebelum memakai. Wkkkwkk…atau semua karena faktor U? Ohhhh Noooo….😂😂😂
#Setip
#SetipEstrilookCommunity