Pulau Kalimantan, Aku Datang. Alhamdulillah…aku bersyukur banget, akhirnya bisa menoreh nama Pulau Kalimantan dalam list yang sudah aku kunjungi. Rasanya senang dong bisa memenuhi target diri yang berangan-angan ingin explor ke pulau-pulau besar yang ada di negeri ini. Udah berapa pulau ya?
Walau punya keinginan keliling Indonesia, tapi tak mudah lho buatku untuk merealisasikannya. Yang pasti banyak faktor yang menjadi kendala, selain dana pastinya kudu punya waktu luang yang panjang. Tapi cukuplah dengan niatan di hati, bismillah semoga pelan-pelan bisa tercapai. Aamiin.
Ke Kalimantan Tanpa Rencana
Sebenarnya keinginan ke Kalimantan pernah melintas suatu saat. Tepatnya setelah tahun 2019 bersama blogger dari berbagai kota di Indonesia, ngumpul di Palembang. Di acara itu kami diundang oleh Dinas Pariwisata Kota Palembang untuk eksplor beberapa tempat wisata yang ada di Palembang seperti Pulau Kamaro, Kampung Kapitan, Kampung Arab, Kompleks makam raja-raja Palembang dll.
Berikutnya aku menang GA dan dpt undangan Dispar Lampung untuk menghadiri acara Travel Mart plus ada acara jalan-jalan di beberapa wisata di Lampung. Antara lain ke sebuah tempat wisata yang dalam taraf pembangunan dan next digadang-gadang menjadi tempat wisata berskala internasional. Lokasi wisata itu di sekitar Bakauheni dan juga diajak berkunjung ke pantai.
Dari eksplor dua propinsi di pulau Sumatra itu, membuat keinginanku untuk menjejak langkah ke pulau lainnya seperti Kalimantan. Kalimantan mana nanti urusan belakangan, yang penting judulnya bisa ke Kalimantan. Kapannya juga nggak tahu cuma berdoa aja. Hehe…
Nah ternyata memang kalau kita punya niat dan keinginan pergi ke suatu tempat, dibathin dan berdoa terus, insha Allah ada jalannya. Aku percaya dan yakin, pasti menemukan rejeki alias ada aja yang membelokkan ke tempat yang kita inginkan. Seperti sekarang ini, saat aku menulis artikel ini, aku lagi di sebuah kota kecil tepatnya Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.
Bermimpi? Nggak kok…aku benar-benar sudah menginjakan kaki di tanah Borneo ini. Dari keyakinan dan keinginan pergi ke Kalimantan, tanpa rencana, Alhamdulillah ada jalan juga ke pulau ini. Akhirnya, bisa kan? Yuk ikuti ceritaku sampai akhir yaaa…
Berawal Dari Pertemanan
Mungkin ini sudah jadi jalannya ya untuk aku bisa ke Kalimantan. Jadi ceritanya anak sulungku yang kuliah di perhotelan Universitas Merdeka Malang ini punya teman kuliah asal Sukamara. Pas liburan kuliah Juli- September 2024, temannya mudik alias pulang kampung. Anakku diajak tapi kami sebagai ortu mengijinkan pergi kalau kami kawal.
Ya gitu deh jadinya aku ke Kalimantan intinya sih menemani anakku gitu. Seperti gayung bersambut, ya tak kutolak dong. Dengan senang hati aku dan ibuku ngawal anak sulungku ke Kalimantan. Hitung-hitung ternyata sudah lama aku tak pergi ke luar kota atau luar pulau. Klik deh!
Berkat pertemanan anakku dengan mahasiswa asal Sukamara Kalteng, aku bisa nyata melihat dengan dekat Kalimantan seperti apa. Selanjutnya kami berburu info kapal yang menuju pelabuhan Kumai yang ada di Pangkalan Bun. Setelah cek kami sepakat naik Kapal Awu dari Tanjung Perak Surabaya ke tujuan Pelabuhan Kumai.
Kami bertiga berangkat tanggal 21 Agustus 2024 dan kapal bertolak dini hari lho pukul 03.00 WIB. Perjalanan menempuh waktu sekitar 28 jam. Lumayan lama ya, tapi dinikmati aja perjalanan laut ini, sehingga tidak merasa bosan. Kebetulan aku membawa buku bacaan jadi kuhabiskan waktu dikapal diantaranya dengan baca buku.
Oya kami memilih akomodasi transportasi laut, disamping harga terjangkau juga karena perjalanan lebih santai jadi pakai kapal. Itung-itung juga nostalgia sudah lama nggak naik kapal laut. Jadi ingat dulu waktu kuliah sering bolak balik naik kapal dari Surabaya ke Makassar. Tapi belum pernah naik Kapal Awu yang juga memiliki rute ke Makassar.
Naik Kapal Awu ke Kalimantan
Aku mengenal Kapal Awu di tahun 90-an, saat aku menempuh studi di Universitas Hasanuddin Makassar. Setiap kali pulang untuk liburan kuliah, aku memilih jalur laut. Saat itu yang terjangkau ya kapal laut milik PT Pelni. Untuk naik pesawat mahal, waktu itu hanya ada 3 maskapai : Garuda, Merpati dan Bouraq kalau tidak salah ingat.
Tapi selama pulang liburan aku tidak pernah naik Kapal Awu, apa karena jalurnya ke Indonesia Timur atau apa gitu kurang paham. Malah lebih sering naik Kapal Kambuna, Tidar, Kelimutu dll. Nah jadi saat pergi ke Kalimantan (sekarang) naik kapal ya seperti flashback ke masa tiga dasa warsa yang lalu…
Pas kemarin berburu tiket, jadwal terdekat hanya Kapal Awu. Harga tiket dari Tanjung Perak ke Pelabuhan Kumai per orang berbayar Rp250.000 untuk kelas ekonomi. Ternyata Kapal Awu tidak ada kelas 1, 2 atau 3, hanya ada kelas ekonomi dengan tempat tidur seperti barak. Bener deh ingat jaman dulu, wkwk
Bedanya menurutku, dulu kapal yang membawaku liburan ke Jawa itu bersih dan AC nya lumayan dingin. Pas naik kapal Awu kebersihan kurang terjaga dan beberapa bagian kapal sudah usang seperti langit-langit kapal ada yang terkelupas. Juga toilet ada yang rusak dan air menggenang di lantai toilet. Duh…
Perbedaan lainnya, dulu aku pernah naik kelas ekonomi, kalau waktu makan pagi, siang dan malam, antri panjang masih sama sih. Cuma dulu banget pakai nampan seperti di lapas (yang kulihat di film-film, hehe) sekarang pakai kemasan nasi yang lebih bagus. Lauknya ya ada secuil-secuil ikan atau ayam plus air minum mineral.
Jadi berbayar seperempat juta (hehe) dapat fasilitas makan 3x. Tapi kami lebih banyak jajannya sih, beli kopi sama mie instan buat penghangat pas lagi di atas lihat hamparan laut lepas. Oya di kapal Awu juga ada bioskop mini, cafetaria, mushola dll…
Alhamdulillah, Kalimantan Aku Datang
Setelah di laut kurang lebih 28 jam, akhirnya pukul 07.00 tgl 22 Agustus 2024, Kapal Awu yang membawa kami tiba di Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dalam perjalanan ada sih goncangan ombak yang lumayan terasa, tapi Alhamdulillah kami tiba di Kalimantan dengan selamat
Kami dijemput oleh teman anakku dan langsung menuju Sukamara yang ditempuh 3 jam lagi. Hmm masih jauh hehe. Kami juga singgah untuk sarapan di sebuah warung makan yang menawarkan menu nasi kuning dan lontong sayur plus Ikan Haruan. Jadilah berkulineria dulu mengisi kampung tengah.
Cerita selanjutnya tentang Sukamara, eksplor kuliner dan tempat wisata… tunggu ya di artikel next. Pokoknya sekarang senang dan bahagia bisa ke: Pulau Kalimantan, Aku Datang…