Pengalaman Pertama Naik Kereta Api Sejak Pandemi

Pengalaman Pertama Naik Kereta Api Sejak Pandemi. Pertengahan Bulan Juni tepatnya tgl 18 lalu, untuk pertama kalinya aku bepergian naik kereta api sejak pandemi melanda. Merasa takut sih nggak, cuma sedikit was-was ya. Hehe…Tahu kan miss corona lagi getol-getolnya pasca libur lebaran, banyak yang kena positif.

Tapi …Bismillah, aku beranikan pergi ke Jember mengingat ada undangan Jelajah Wisata. Pastinya pergi dengan hati riang karena bakal ketemu dengan blogger-blogger dari berbagai kota. Eh rasa happy bikin imun meningkat bukan?

Mengingat acara yang bertema alam aku sih berpikir bakal mengobati rasa kangenku pada alam. Jadi let’s go …naik kereta api. Siapa takut? Jadi ni Pengalaman Pertama Naik Kereta Api Sejak Pandemi

Membeli Tiket Kereta Api Secara Online

Jauh sebelum masa pandemi, membeli tiket secara online sudah sering aku lakukan. Sebagai orang yang suka traveling, moda transportasi kereta api menurutku sangat aman dan nyaman. Eits…disamping itu harga tiket kereta yang bersahabat dan bisa disesuaikan dengan budget kita.

Terakhir banget naik kereta api saat pulang dari family trip di Palembang. Lho memang bisa naik kereta dari Palembang? Bukan…maksudku dari Palembang ke Jakarta dulu naik pesawat, karena di Jakarta ada perlu. So selanjutnya Jakarta ke Malang aku lanjut dengan kereta api.

Jadi naik kereta api udah lumayan lama yang terakhir ya tahun 2020 tepatnya bulan Febuari (sebelum pandemi). Nah jadi wajarkan rada gimana gitu naik kereta api pertama kalinya sejak masa pandemi. Tapi diikuti saja aturannya demi keamanan dan keselamatan diri dan semua.

Kalau nggak salah sejak Mei 2021 diberlakukan wajib genose untuk semua penumpang kereta api jarak jauh. Katanya kalau kereta api jurusan lokal atau jarak dekat sih gak wajib genose. Jadi kemarin aku juga genose lho. Genose yang gimana aku belum dapat gambaran. Cuma pas browsing sih kudu meniup di plastik yang sudah disediakan oleh petugas.

Genose Wajib Buat Penumpang Kereta Api

Saat membeli tiket kereta api via online aku sengaja memilih keberangkatan dari Stasiun Kota Lama Malang. Pikirku disamping lebih dekat dengan rumah juga lebih mudah untuk naik ke gerbong kereta. Karena aku berangkat ke Jember, nenteng bawaan titipan resellerku.

Haha…nih perjalanan yang masuk kategori dua tiga pulau terlampaui lho. Maksudnya? Iya aku ke Jember bisa dibilang cari konten juga bisa masuk jalan-jalan dan juga bisnis. Sebab reseller-ku Siliwangi Bolu Kukus (my bussines) asal Jember order sekitar 40 box. Jadi lebih mudah keberangkatan via Stasiun Kota Lama yang jalannya lempeng aja, nggak naik turun.

Ternyata ya Allah…salah perhitunganku. Kukira disetiap stasiun ada tenaga kesehatan yang bertugas untuk Genose. Tiba di stasiun Kota Lama dan setelah print tiket, oleh petugas yang jaga (dan kurang ramah) mengnfokan harus ke Stasiun Kota Baru untuk Genose. Kalau gak mau ikut test Genose ya pulang saja, katanya. Aku melongo, tapi sudahlah…

Kulirik hp masih pukul 15.30. Jadi masih ada waktu 30 menit untuk menuju ke Stasiun Kota Baru yang berjarak kurleb 1 km. Bergegas naik ojek saya meluncur ke Stasiun Kota Baru. Seru ya pengalaman pertama naik kereta api sejak pandemi. Kayak ribet gitu? Hehe….

Alhamdulillah perjalanan lancar padahal hatiku sudah kebat-kebit karena biasanya jalan menuju stasiun macet. Dalam hati, kalau Genose yang wajib untuk penumpang KA  tersedia di Stasiun Kota Lama pasti nggak terburu-buru macam ini.

Ikut Antri Genose di Stasiun

Butuh waktu kurang lebih 10 menit menuju Stasiun Kota Baru. Waktu kereta berangkat tinggal 20 menit lho. Deg-degan hati karena melihat antrian yang mau genose lumayan panjang. Kudekati petugas dan aku bilang keretaku ke Jember sebentar lagi jalan.

 

Oleh petugas aku diminta antri untuk membayar Genose. Bayarnya rp.30.000 dan diminta uang pas. Setelah menunjukkan tiket dan membayar Genose aku menuju bilik transparan tempat mengambil sampel udara yang aku tiup ke plastik yang diberikan petugas.

 

Setelah itu aku geser untuk menunggu hasil Genose. Kepada petugas aku infokan bahwa keretaku sebentar lagi berangkat. Beberapa penumpang yg blm mendapat hasil genose dan satu kereta menuju Jember akhirnya didahulukan. Lega deh ya…apalagi hasil Genose adalah Negatif.

Jadi catatan untuk teman-teman yang mau naik kereta api sebaiknya datang lebih awal ya untuk Genose. Jadi tidak terburu-buru seperti aku yang meped dengan jadwal keberangkatan kereta.

Ikut test Genose adalah sebagai syarat wajib untuk penumpang KA. Berlakunya Genose 1×24 jam terhitung dari jam pemeriksaan. Jadi kalau lewat dari masa berlakunya kita harus ikuta Genose lagi yaa…

Sebenarnya Genose itu apa ya? Istilah Genose mungkin sudah sering terdengar dan mulai familiar ya. Tapi nggak apa-apa aku jelaskan ya… Genose adalah Gadjah Mada Electronic Nose COVID-19 merupakan alat tes diagnostik cepat berbasis kecerdasan buatan untuk mendeteksi COVID-19 melalui embusan napas yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (sumber: Wikipedia)

Oya pas naik ke kereta juga suasananya bersih dan penumpang memakai masker semua. Salah satu fasilitas yang diberikan oleh petugas di kereta, kami juga diberi satu paket masker dan tisu basah semacam handsanitizer lho.

 

Jadi memang benar-benar aman ya perjalanan menggunakan kereta api. Mulai dari masuk stasiun hingga di dalam kereta semua terpantau bagus protokol kesehatannya. Tapi kalau menurutku sih, kalau tidak ada kepentingan mending di rumah saja. Hehe…lebih aman….

Tetap Jaga Protokol Kesehatan Yaa…

Begitu ya teman-teman, pengalaman pertama naik kereta api sejak pandemi. Terkesan ribet ya karena harus antri genose, padahal antri tiket sudah ditiadakan diganti dengan tiket via online. Tapi ambil positifnya ya, Genose merupakan upaya untuk menekan penyebaran covid 19 yang kini masih meranggas.

Semoga kita semua sehat-sehat selalu ya dan dilancarkan semua aktivitas. Ingat ya selalu tetap menjaga protokol kesehatan untuk diri kita dan orang-orang tercinta.

Leave a Comment