Ingin Kerudung Segi Empat Simple dan Elegan? Pilih Rahina

Ingin Kerudung Segi Empat Simple dan Elegan? Pilih Rahina. Siang itu aku harus bersiap-siap untuk mengikuti dua acara diwaktu yang bersamaan. Tidak bisa memilih salah satu diantaranya dan memang harus keduanya dilakoni. Yang satu demi perhatian dan support ke anak sulung yang akan ikut lomba, satunya untuk pekerjaan. Bismillah…

Sat…set… Begitu istilah yang lagi tren. Kudu berpikir cepat untuk memutuskan semuanya. Setelah mempersiapkan alat-alat untuk lomba melukis, aku pun mempersiapkan diri. Memakai busana non formal serta memakai kerudung segi empat simple. Tinggal menerapkan dengan mudah, diberi jarum dan bros. Selesai deh.

Tiga Alasan Kenapa Suka Kerudung Segi Empat

Mungkin banyak diantara perempuan berhijab yang menyukai kerudung segi empat. Seperti aku juga yang lebih sering memakainya ketimbang pakai pashmina yang butuh — menurutku seni.

Ya kan, memakai pashmina itu butuh keahlian untuk mengkreasikan. Bentuk dan model pashmina yang panjang, bagaimana bisa terlihat menarik ketika dipakai. Ahh aku menyerah deh…hehe, angkat tangan untuk urusan mengkombinasikan dan membuat pashmina lebih cantik saat dipakai.

Nah kenapa saya lebih suka kerudung segi empat? Ini lho alasannya:

1. Praktis

Memakai kerudung segi empat itu menurutku praktis banget. Tinggal melipat menjadi segitiga, diaplikasikan ke kepala kita. Trus diberi jarum dikain tepat dibawah dagu. Selesai.

2. Tidak membutuhkan waktu lama

Saat kita memakai kerudung segi empat, tidak butuh waktu lama untuk memakainya. Tidak lebih dari lima menit lho.

3. Tidak ribet

Kalau harus seharian kita memakai kerudung segi empat, tidak ribet harus membetulkan. Karena biasanya kerudung segi empat mudah dipakai dan nyaman.

Kerudung Segi Empat Rahina

Siang yang terik tak membuatku surut untuk mengikuti zoom bareng ISB (Indonesia Social Bloggerpreuner). Temanya menarik banget, jadi sayang dong buat dilewatkan.

Pemateri zoom nya ada dua orang perempuan luar biasa yakni Kak Tina Dwi Nuryani, S.Pi dan Kak Dini Fitria dengan host founder ISB Teh Ani Berta. Tampil awal Kak Tina sebagai founder Rahina Indonesia, yakni produk hijab premium di Bandung.

 

Rahina Indonesia muncul pertama kali tahun 2016. Ini berawal karena Kak Tina melihat permasalahan perempuan aktif yang ingin bekerja. Banyak diantara mereka membutuhkan hijab dan aksesoris premium.

Di sisi lain Kak Tina juga ingin memberdayakan perempuan yang ingin berpenghasilan termasuk dirinya. Maka dirinya memutuskan berbuat sesuatu dengan cara melahirkan produk hijab premium dengan brand Rahina Indonesia. Misi dan visinya keren lho yakni menjadi “one stop shopping hijab premium terbaik di 2030”.

Hijab Rahina Indonesia memiliki ciri dan nilai yang khas yakni simple, elegan dan smart. Tidak hanya dipakai perempuan sebagi penutup kepala saja. Tapi secara nyata bisa memberi nilai lebih, terutama pada isi kepala yang memakai hijab Rahina. Wowww…

 

Produk hijab Rahina dalam setiap produknya memiliki filosofi dan cerita sendiri-sendiri lho. Jadi nggak asal bikin tapi ada nilai historinya dan pastinya desainnya memiliki keunikan. Mantap ya…Jadi penasaran dengan produknya?

 

Pastilah iya. Aku pun memiliki kerudung segi empat simple brand Rahina lho. Kerudung seri Basic Crepe Espresso. Sesuai namanya, kerudung berwarna coklat itu bahannya sangat lembut. Cocok sekali dengan warna kesukaanku yang soft. Sangat pas dan nyaman banget saat kupakai.

Di ujung kerudung terselip pin mungil dengan logo khas Rahina. Juga gantungan brand dari kertas warna coklat bertuliskan Rahina Indonesia. Kerudung dikemas dalam dompet ber-flip tertera nama brand dan seri nama kerudung.

 

Wahhh profesional banget lho packingnya. Nggak salah kalau hijab Rahina Indonesia memiliki value yang elegant. Setuju kan? Semoga Kak Tina dan Rahina Indonesia makin berkembang pesat. Harapan target menjadi one stop shopping hijab terbaik 2030 tercapai. Aamiin.

Diakhir materinya, Kak Tina ingin Rahina Indonesia dikenal sebagai brand fashion dengan identitas untuk perempuan tanpa batas: “Woman with No Boundaries”. Salut deh buat Kak Tina yang menerapkan strategi marketing yang luar biasa.

Pentingnya Copy Writing dan Story Telling untuk Bisnis Digital

Pemateri kedua yakni Kak Dini Fitria, seorang penulis dengan kemampuan story telling yang tak diragukan lagi. Wah beruntung banget aku bisa ikutan acara zoom walau kudu “berperang” dengan keadaan yang riuh. Kok? Iya karena ikut zoom ditengah even lomba melukis. Hehe…tetap semangat intinya sih…

 

Tak jadi aral harus berpindah dan geser sana sini untuk mencari posisi yang tepat. Namanya juga pengen belajar ya, biar dapat ilmu memang harus ada effort. Menepis tantangan keriuhan pokoknya.

Nah menurut Kak Dini, teknik copy writing dan story telling untuk bisnis digital, penting untuk setiap pebisnis. Dimana copy writing itu adalah seni komunikasi untuk mengajak, sedangkan story telling itu adalah sebuah seni menulis.

Kedua nya saling terkait erat, sehingga harus dipelajari dan dipahami. Story telling dalam copy writing, ada unsur cerita yang disampaikan dalam sebuah tulisan yang bisa membangkitkan sisi emosional pembacanya.

Sehingga bila dihubungkan dengan bisnis digital, seseorang yang membaca pesan dengan alur yang runut di media sosial sebuah brand — akan larut dan menerima pesan. Yang pada akhirnya akan tertarik dan minat untuk membeli produk. Closing.

Kak Dini mengutarakan kalau copy writing untuk bisnis digital itu memiliki konsep 5W + 1H. Ehh jadi ingat kayak kaidah jurnalistik ya? Wah siip nih, apa aja?

1. Apa produk dan tujuan iklan?

2. Siapa audiens-nya?

3. Bagaimana masalah audiens?

4. Mengapa produk diiklankan?

5. Kapan produk diiklankan?

6. Dimana copy writing akan disebarkan?

Wah semakin seru ya topik materi yang dibawakan Kak Dini. Selanjutnya juga diuraikan tentang kerangka membuat copy writing story telling itu ada beberapa tahap yakni:

1. Opening atau headline

2. Problem, konflik atau body text

3. Closing atau how to

Intinya Kak Dini infokan kalau copy writing story telling itu punya kriteria yaitu:

1. Kudu simple

2. Unik dan beda dengan menggunakan gaya dan warna sendiri

3. Runut alurnya

4. Part yang ideal

5. Improvisasi/Diksi yang menarik.

Penutup

Mengikuti zoom tentang bisnis digital dengan profil Rahina Indonesia dan copy writing story telling ini membuat wawasan jadi bertambah. Khususnya tentang tips dan trik bisnis dari Kak Tina saat ada sesi tanya jawab.

Juga materi Kak Dini yang berdaging sehingga membuatku bisa tercerahkan untuk belajar dan belajar lagi untuk menulis story telling. Makasih untuk ISB yang sudah memberi kesempatan untuk mengikuti zoom yang bermanfaat.

Leave a Comment