Famtrip Palembang: Dari LRT Hingga Kapal Selam

Famtrip Palembang Dari LRT hingga Kapal Selam. Awal Febuari lalu, tepatnya tanggal 5 hingga 8,  aku jejalan ke tempat-tempat wisata di Palembang. Senang, pasti dong…Bersama 25 orang lainnya dari beberapa kota di Indonesia, kami menyusuri Sungai Musi, kulineran bersama hingga mengunjungi cagar budaya dan lainnya.

Famtrip yang mengajak blogger, vlogger dan media, sudah kerap diadakan di kota-kota lain. Aku juga sudah beberapa kali ikut. Nah menurut Solihin selaku Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Palembang, acara famtrip ini tujuannya buat mempromosikan wisata yang ada di kota Palembang. Kota yang terkenal dengan kuliner Pempek ini memang keren. Selain banyak tempat wisata juga kaya akan kekhasan budaya yang patut diekspos.

Simak yaa catatan perjalananku saat mengikuti Famtrip Palembang yang bertajuk Musi n Beyond Palembang …

Peserta Famtrip Jajal LRT

Siang menunjukkan pukul 12.15 WIB, ketika kakiku menginjak bandara internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Alhamdulillah perjalanan dari Malang lanjut Surabaya dan terbang ke Palembang, lancar. Aku langsung menuju area penjemputan karena gak ada barangku di bagasi. Kebayang segera tiba di hotel dan dengar-dengar bakal naik kereta LRT, what?

Staf Dinas Pariwisata Palembang sudah menunggu dan “menggiringku” ke ruang Tourist Information Center. Aku istirahat sekitar 10 menit dan langsung menuju hotel. Perjalanan dimulai dengan naik LRT (Light Rail Transport). Ini adalah moda transportasi kereta api listrik. Aku belum pernah naik. Seperti apa ya?

 

Stasiun LRT ternyata masih di sekitar area bandara. Jadi kami berjalan menuju stasiun dengan menyusuri koridor. Setelah membeli tiket seharga 10 ribu/orang, tak lama LRT pun datang. Keretanya bersih dan siang itu penumpangnya tak banyak jadi aku dapat tempat duduk. Padahal aku membayangkan sebelumnya, bakal berdesak-desakan kalau naik LRT. Ternyata tidak!

Oya sistem ticketingnya dah serba barcode lho. Jadi sebelum masuk area ruang tunggu , kami harus melewati pemeriksaan tiket dengan menempelkan barkode yang ada di tiket. Tapi setelah naik jangan dibuang dulu ya tiketnya, karena saat turun dari LRT dan  keluar dari stasiun ada pemeriksaan tiket lagi.

 

 

 

Kami naik hanya sekitar 15 menit lalu turun di Stasiun Bumi Sriwijaya setelah melewati beberapa stasiun. Kemudian dilanjut ke hotel dengan naik bus pariwisata yang sudah menunggu. Sekitar 30 menit tiba di Hotel Emilia, tempat kami menginap selama acara famtrip. Usai registrasi acara dan pembagian room beres, waktu makan siang pun tiba..Horeee…

Peserta Famtrip Makan Siang di “Kapal Selam”

So…Kemonlah kami lunch. Yuhuuyy … ternyata kami dibawa ke suatu resto yang bernama Resto Kapal Selam. Bentuknya seperti kapal selam? Owh ternyata tidakkk…Ini hanya konotasi karena resto ini, karena dikenal dengan varian Pempek Kapal Selamnya yang rasanya yahud.

 

Restonya berlantai dua. Lantai bawah dijadikan display aneka kuliner di atas meja panjang. Antara lain tampak berbagai macam varian pempek-pempek, jajan tradisional Palembang juga ada menu nasi goreng ayam. Pada bagian lainnya ada tempat untuk memproduksi pempek-pempek Palembang, mulai dari pembuatan hingga penggorengan. Wowww…

Baca juga: Djoeragan Dapoer Kepiting Hamburnya Bikin Pelanggan Ketagihan

Naik ke lantai dua merupakan tempat makan yang unik. Selain deretan kursi juga ada tempat makan berbentuk Bubu Kanan. Menurut owner itu melambangkan tempat untuk mencari ikan. Di ruangan lainnya juga disiapkan aneka menu yang tertata rapi di meja panjang.

 

Aku membathin, pasti hidangan ini untuk kami berduapuluhlima orang. Hehe…pede banget ya? Tapi memang benar kok, ada hidangan pempek- pempek beserta cukonya yang endez banget. Beneran nih pempek Resto Kapal Selam rasanya enak banget. Malah aku diajari oleh salah seorang peserta Famtrip Palembang , bagaimana cara menikmati cukonya. Caranya dengan menyeruput langsung ke wadah kecil tempat cuko. Mantappp dahh…

 

 

Selain hidangan Pempek, ada kue tradisional seperti srikaya yang berwarna hijau dan terasa manis, juga ada Kacang Kumbu. Hmmmm… semua enak dan lezat. Usai icip-icip kami menyantap menu utama. Wah padahal sudah agak kenyang, tapi lanjut aja yaa…hehe…

Nah menu utamanya yakni Nasi Goreng Assegaf berwarna kuning kecoklatan dengan toping daging kambing, ayam goreng dan lalapan serta sambal. Kalau menurut lidah Jawa-ku , rasa nasi goreng ini mirip nasi khas dari India. Apalagi berlauk irisan daging kambing, maknyuzzz banget. Bumbu rempahnya berasa banget. Dan menu makan siang bertambah lengkap pula dengan sajian minuman rempah khas Palembang. Warnanya agak kemerahan seperti wedang Uwuh.

Oh ya sebelum kami menikmati hidangan di atas, owner Resto Kapal Selam H.  Faisal menyambut kami. Beliau menjelaskan tentang restonya yang baru berjalan 3 tahun. Di ruangan tempat kami ngumpul ini, desain interior nya juga unik yakni dari kayu asli bekas sebuah kapal. Juga ada kain tenun asli Palembang yang tergerai melatarbelakangi kami.

Pokoknya kerenlah. Setelah beramah tamah sekadarnya, langsung kami menikmati nasgor Assegaf yang jempolan. Mupeng? Biar gak penasaran, kalau ke Palembang mampir aja ke Resto Kapal Selam. Nyicip Pempek nya juga yaa….Alamatnya?

Catat yaaaa….

📌 Resto Kapal Selam Jl Angkatan no 45 Palembang Sumatra Selatan

Leave a Comment