Coban-Coban Ramah Pilihan Wisata Keluarga di Malang

Berwisata, salah satu aktivitas yang membuat orang serasa lepas dari rutinitas keseharian. Melepas segala penat dengan berkunjung ke tempat yang bisa mencipta rasa enjoy. Tapi terkadang orang bingung memilih tujuan wisatanya. Pernah mengalami?

Tujuan wisata atau kerap disebut destinasi wisata itu bermacam-macam. Ada wisata alam seperti ke gunung, pantai dan air terjun. Sedangkan wisata yang non alam atau wisata buatan banyak banget lho…

Malang Raya yang meliputi  wilayah Kota Malang, Kabupaten  Malang dan Kotif Batu, mempunyai seabreg tempat wisata alam dan buatan. Salah satu wisata alam yang banyak diburu pengunjung adalah wisata coban atau air terjun.

Ada beberapa coban di Malang Raya yang membuat penasaran para pemburu coban. Mereka ingin membawa serta keluarga. Sehingga pilihannya adalah coban yang ramah tanpa treking yang tajam.

Dibawah ini coban-coban ramah yang untuk mencapainya, tanpa perjuangan yang berat. Simak ya coban-coban berikut:

1. Coban Rondo

Lokasinya di  Pujon masuk wilayah Kabupaten Malang. Coban ini memiliki ketiggian sekitar 50 meter. Alamnya masih asri meskipun jalan menuju lokasi coban berbentuk paving atau plester.

Memasuki wilayah Coban Rondo akan disuguhi hijaunya hutan pinus disisi kanan dan kiri. Jalan yang tak begitu lebar dan meliuk membuat adrenalin terpacu. Tapi tertutup dengan indahnya view disepanjang perjalananan.

Begitu tiba di tempat parkir biasanya akan disambut oleh beberapa kera jinak. Ga usah takut ya dengan kera-kera tersebut, sejauh kita tidak membuat mereka tertarik mendekati kita. Misalnya dengan makanan yang kita bawa. Tipsnya kita jangan melihat mata kera, konon itu yang mengisyaratkan menantang. Hehe…

 

Dari parkiran hanya butuh waktu tak lebih 10 menit untuk melihat tegarnya Coban Rondo. Coban ini tanpa treking jadi masuk kategori coban yang aman untuk wisata keluarga. Debit air coban besar meski musim kemarau seperti sekarang. Tebing tinggi yang mengantarai coban terlihat tinggi dan garang. Tapi segar saat kita berada dibawahnya terpercik air coban yang segar.

Oya di coban ini kita tak bisa bermain air langsung dibawah cucurannya. Karena curam sehingga ada pembatas dan tanda peringatan untuk tidak menuju ke bawah Coban Rondo. Namun jangan kuatir sebagai pengganti kita bisa bermain air di sungai kecil yang ada disekitarnya.

Coban Rondo memiliki cerita legenda. Rondo dalam bahasa Jawa berarti janda. Konon ada sepasang pengantin baru yakni Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusuma. Mereka hendak berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan Joko Lelono yang kemudian terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati.

Joko Lelono berusaha merebut Dewi Anjarwati, sehingga Joko Lelono dan Raden Baron berkelahi. Kepada punakawan yang menyertainya, Raden  Baron meminta untuk menyembunyikan istrinya disuatu tempat yang ada Coban (air terjun). Ternyata dalam perseteruan baik Raden Baron maupun Joko Lelono tewas. Sehingga Dewi Anjarwati menjadi janda (dalam bahasa Jawa rondo).  Konon cerita batu besar yang ada dibawah Coban Rondo adalah tempat duduk Dewi Anjarwati saat menunggu suaminya. Yang pasti hingga kini cerita tersebut berkembang dari tahun ke tahun hingga kini.

Wisata Coban Rondo fasilitasnya juga lengkap seperti mushola, tempat parkir yang luas dan stand-stand makanan. Tiket masuknya untuk terusan 35rb termasuk tiket Taman Labirin, Taman Kelinci, Bersepeda, Flying Fox Dan Panahan yang lokasinya masih termasuk area Wisata Coban Rondo.

Mushola di Coban Rondo (dok.pri)

2. Coban Jahe

Lokasinya di Desa Taji Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Ditempuh kurang lebih 25 km arah timur Kota Malang. Coban Jahe juga memiliki alam yang masih asyik. Tiket masuknya murmer 10rb itu sudah termasuk tiket masuk Indiana Camp.

Akses jalannya semula mulus berkelok dan menanjak.  Memasuki jalan menuju area Coban Jahe kondisi jalan berbatu namun hanya kurang lebih 100 meter. Berikutnya melalui jalan tanah yang tidak begitu luas tapi cukup saat ada kendaraan roda 4 bersimpangan.

Sebelum tiba ke Coban Jahe, kita melewati wisata Indiana Camp. Di dalamnya tampak beberapa rumah atau lazimnya seperti tenda yang bentuknya khas Indian. Tendanya menjulang berbentuk segitiga dengan hiasan tenda ala-ala Indian.

Hawanya sejuk dan ada spot-spot keren untuk narsis.  Sementara dibawah terlihat air terjun Tempursari yang terlihat kecil dari kejauhan. Di area ini biasanya dijadikan tempat untuk berkemah bagi yang ingin menikmati alam.

Untuk menuju Coban Jahe harus menempuh jalan 300 meter lagi dari Indiana Camp. Ada tempat parkir yang cukup luas. Nah dari tempt parkir sudah terdengar suara grojokan air terjunnya.

Berjalan kaki 5 menit saja kita sudah bisa melihat penampakan Coban Jahe. Di coban ini pengunjung bisa mandi dan bermain air. Banyak bebatuan tapi Taj curan dan aman. Tingginya air terjun kurang lebih 30 meter.

Banyak orang mengira nama  Coban Jahe karena wilayahnya banyak kebun Jahe. Ternyata bukan itu.  Konon jaman penjajahan Belanda dulu banyak warga sekitar yang menjadi korban dibuang ke area sekitar coban. Jahe berasal dari kata pejahe (dalam bahasa Jawa) berarti prang yang meninggal. Dan kebiasaan orang Jawa menyebut dengan Jahe. Sehingga dari cerita yang berkembang jadilah Coban Jahe.

Karena lokasi coban dekat dengan tempat parkir sehingga Coban Jahe cocok untuk wisata keluarga. Hawanya sejuk membuat pngunjung betah berlama-lama disini.

3. Coban Pelangi

Coban ini terletak di desa Gubug Klakah Poncokusumo Kabupaten Malang. Kalau ingin kw Bromo via Gubug Klakah pasti melewati area wisata alam Coban Pelangi.

Tiket masuk ke Coban Pelangi 10rb dengan parkir 5 rb untuk roda 2 dan 10rb untuk roda 4. Menuju ke Coban Pelangi kita harus menyusuri jalan yang sudah tertata (meski dari tanah)  sejauh 800 meter. Jarak tempuh yang lumayan ya?

Tapi tak terasa bila kita menikmati alam yang ada disepanjang jalan. Lembah hijau nun dibawah membuat mata terkagum-kagum. Hawa sejuk yang bersih membuka ruang rongga paru-paru kita.  Hmm lega dan sehat.

Jalan menurun tak membuat kaki terasa capek. Kalau tak berhenti karena berfoto-foto ria, hanya butuh waktu 30 menit untuk tiba di Coban Pelangi. Bila sudah melewati jembatan bambu diatas sungai yang berair bening, itu pertanda tak lama lagi air Coban Pelangi terlihat.

Dari Jembatan kemudian melalui jalan menanjak sedikit kurang lebih 5 menit, terdengar gemuruh air coban. Wooww percikan airnya terasa menyebar sekitarnya karena debit airnya meski kemarau cutup besar.  Di Coban Pelangi ini pengunjung dilarang untuk turun kebawah karena curam dan licin. Bila beruntung akan melihat biasan pelangi dari air terjun yang terkena sinar matahari.

Masih di area Coban Pelangi namun dari sisi yang berbeda ada spot wisata Rainbow Hill. Lokasinya berada di atas Coban Pelangi. Harga tiket 10rb per orang. Di area ini banyak spot -spot keren yang kekinian.

Diantaranya bisa narsis diketinggian dengan latar Coban Pelangi nun jauh dibawah. Dari puncak Rainbow Hill ini kesempatan untuk melihat Pelangi di antara air terjun sangat mungkin. Karena bila ada sinar matahari langsung mengarah ke air coban.

Curahan air yang dibias oleh sinar matahari mencipta warna cantik pelangi. Itulah kenapa coban ini dinamakan Coban Pelangi. Indah sekali dan bila kita menikmatinya timbul rasa syukur yang tak berkesudahan pada Tuhan pencipta segala.

Spot lainnya ada taman bunga diatas bukit dengan sepeda motor kuno berwarna  kuning, gardu pandang dll. Tampak dari Rainbow Hill ini pandangan bebas menghijau bagai permadani.

Terbayar sudah wisata keluarga bila mengunjungi 3 coban tersebut diatas. Gak percaya? Yukk buktikan kalau Malang kota destinasi wisata yang patut disambangi…

Leave a Comment