Buryam Abah Odil : Berkembang Dengan Berbagi Rasa

Suatu siang hp saya berdering. Terdengar logat Sunda yang kental dari seberang.

“Assalamualaikum, Mba lagi di Tasikmalaya ya? Mampir dong ke Garut, kangen nih,” tanyanya.

Kujawab,”Waalaikumsalam, nggak tuh.. Mba stay di Malang. Gimana kabar teh?”

Karena posisi saya di keramaian, sehingga percakapan kami gak berlangsung lama. Intinya seorang sahabat melihat foto saya di FB, tengah berada di Bubur Ayam Tasikmalaya Istimewa.

Buryam Abah Odil  (dok.pri)

Baru ngeh ternyata itu yang membuatnya mendadak ngebel. Hehe.. salah kira tuh sahabatku. Saya memang beberapa hari lalu bersama teman-teman blogger Malang menyambangi Bubur Ayam Abah Odil. Outlet Bubur Ayam yang terkenal itu berlokasi di Jalan Soekarno Hatta no 48 di Ruko Griya Santha Executive Malang. Ownernya bernama Abah Odil memang berasal dari Tasikmalaya. Nah ketemu kan kenapa sahabat mengira saya ada di Tasik?

Bubur Ayam Tasikmalaya Istimewa Abah Odil

Saat kami memenuhi undangan Abah Odil sore itu yang menemui  dua orang menantunya yang bernama Pak Khusnul Yaqin dan Pak Amir Rosah. Mereka berdua adalah suami dari putri pertama dan putri kedua Abah Odil. Suasana silaturahim terpancar dari keramahan keluarga tersebut. Sebagai menantu tertua, Khusnul Yakin mewakili Owner yang tengah takziah.

Dua menantu Abah Odil  (dok.pri)

Menurut Khusnul, usaha Bubur Ayam Abah Odil memiliki 8 cabang dengan 50 karyawan. Cabang tersebut tersebar di Kota Malang antara lain di Candi Panggung, Mutiara Residence, Suhat,  ITN, Sawojajar, Arhanud, Karang Ploso dan Jetis Dau.

Buryam Abah Odil mulai buka tahun 2004 berawal jualan dengan gerobak. Meskipun sebelumnya sudah jatuh bangun dalam berbisnis hingga 21 kali, tapi beliau tetap semangat dan optimis. Kini dari semua cabangnya bisa mencapai omset 1,7 Milyar di tahun 2018. Sedangkan bila ditambah omset menu tambahan mencapai omset total 2,8 M. Wooww luar biasa yaa…

Tentu saja untuk mencapai omset penjualan tersebut tidaklah mudah seperti membalikkan tangan. Khusnul mengatakan Abah Odil harus bekerja keras bagaimana agar bisnis Bubur Ayamnya berkembang dan maju.

“Masa Lalu” Abah Odil

Tahun 1994 Abah Odil pertama kali menginjakkan kaki di Malang. Sebelumnya adalah seorang karyawan yang menjabat sebagai Kepala Produksi di pabrik tekstik di Pasuruan selama 25 tahun. Namun pada tahun 1997 beliau resign dan memutuskan untuk berwiraswasta serta mendalami agama. Usaha bisnisnya mulai dari berjualan baju, snack atau makanan kecil hingga retail. Namun bisnisnya belum menemukan jalan sukses. Abah Odil yang bernama asli Abah Ate Rushendi ini tak patah semangat. Beliau percaya sekali dengan tawakal, Allah akan memberi jalan keluar. “Allah pasti akan memberi rejeki pada umatnya yang mau berusaha,” kata Khusnul menirukan keyakinan ayah mertuanya.

Pada tahun 2002 Abah Odil merasa terpanggil kembali untuk berkerja di pertekstilan lagi. Namun Abah Odil yang pernah menempuh pendidikan D3 program studi Kimia Tekstil Akademi Tekstil Berdikari di Bandung ini tak bertahan lama. Kembali resign dan akhirnya mencari peluang di Tasikmalaya, pulang ke rumah orang tuanya. Selama di rumah orang  tuanya Abah Odil diberi masukan untuk menjual bubur saja. Dengan asumsi di Malang belum ada penjual bubur ayam Tasikmalaya.

Akhirnya suami Lisetyowati asal Madiun ini memutuskan menerima anjuran orang tuanya untuk berjualan bubur ayam di Malang. Dirinya ingin mengenalkan pada masyarakat Malang bahwa bubur bukan makanan orang sakit saja. Tapi bubur bisa menjadi menu pilihan untuk sarapan seperti di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Hingga Abah Odil ingin memasyarakatkan budaya sarapan bubur di Malang.

Abah Odil bersama 2 menantunya  (dok.pri)

Pada bulan Maret 2004 pertama kali Abah Odil berjualan bubur ayam dengan gerobak. Hari pertama menurut pengakuan Abah Odil sempat ada “rasa malu”. Berkecamuk antara jadi nggak jadi nggak jualan dengan cara mendorong gerobak. Secara sebelumnya beliau bekerja sebagai karyawan yang mempunyai jabatan.

Hari pertama berjualan sangat menyiksa dirinya. Saat itu berjualan di depan masjid Ramadhan di Jalan Candi Panggung. Kemudian ada seorang lelaki bernama Budi yang mau membantu mendorong gerobaknya. Dirinya juga menerima masukan seorang warga, agar berjualan di tempat yang ramai. Nah dipilihlah tempat emperan toko dengan berbekal spanduk untuk promo. Hari pertama hanya mendapatkan penjualan 14 ribu saja! Sementara harga per mangkok saat itu 4000 rupiah. Semakin hari omset naik dan berkembang hingga 4 juta/bulan. Menginjak tahun kedua Abah Odil mampu menyewa sebuah tempat untuk warung Bubur Ayamnya.

Motto Bubur Ayam Abah Odil

Silaturahim sore itu semakin lengkap saat Abah Odil hadir ditengah kami para blogger. Nama Abah Odil sendiri sebenanya mengambil nama dari salah satu putranya yang keempat, Abillah. Dengan logat Sunda disebut menjadi Odil agar mudah diingat dan unik. Jadilah nama Bubur Ayam Abah Odil. Ya kan namanya kemudian jadi terkenal sebagai salah satu kuliner jujugan warga Malang.

Foto verdant (dok.pri)

Sesuai motto-nya rasa bicara sejak suapan pertama, Buryam Abah Odil selalu mengedepankan taste nya. Salah satu rahasianya menurut Abah Odil adalah cara memasak bubur dengan air kaldu bukan air biasa. Sehingga bubur ayamnya terasa gurih dan nikmat. Buburnya halus karena dimasak dengan mesin agar matang sempurna. Sedangkan topimgnya memakai daging ayam bagian dada disuwir halus, hati ayam serta cakue yang diproduksi sendiri. Agar lebih sedap dicampur juga irisan daun bawang. Untuk tekstur rasa merupakan hasil perpaduan antara lidah orang Malang dan Tasikmalaya.

Buryam Abah Odil  (dok.pri)

Untuk harga menu Bubur Ayam tergantung dari paket yang dipilih. Tersedia beberapa paket dengan harga yang sangat terjangkau untuk semua kalangan. misalnya paket 1 dibandrol harga mulai 11rb hingga 17rb, paket 2 harga mulai 13rb hingga 20rb, paket 3 harga mulai 17rb – 22rb serta paket bubur sayur harga 11rb-17rb.

 

Buryam Abah Odil istimewa lho karena memperhatikan juga kandungan gizinya dan pernah diteliti oleh Universitas Brawijaya Malang. Juga sering mengikuti seminar-seminar, sehingga Abah Odil semakin banyak mendapatkan wawasan dan ilmu tentang bagaimana cara mengembangkan bisnis. Bukan itu saja ketentuan dan syarat berjualan makanan atau kuliner pun diperhatikan seperti produk yang higienis. Tentu saja produk bubur ayamnya sudah pernah ditest oleh Dinas Kesehatan Kota Malang. Berkat kegigihan dalam mengembangkan usaha kulinernya, pada Mei 2015 Abah Odil menerima anugrah Executive & Entreprneur Of The Years 2015 di Hotel Noormans di Semarang.

Keistimewaan Usaha Buryam Abah Odil  (AO)

Tak terasa waktu berjalan, Buryam Abah Odil sudah 15 tahun melayani pelanggan dari segala lapisan masyarakat. Dari mahasiswa, pelajar, orang kantoran atau masayarakat Kota Malang. Dalam perkembangannya Buryam AO selain menu utama Buryam Spesial dan Istimewa juga menambah menunya demi memenuhi pelayanan terbaik untuk pelanggan. Mengingat ada orang yang masuk outlet Buryam menginginkan menu lainnya. Hingga akhirnya ditambahkan menu seperti Pecel dari Madiun (asal istri AO), Lontong Sayur, Nasi Uduk, Nasi Kuning, Rawon, cemilan dll..

Nasi uduk  (dok.pri) Lontong sayur  (dok.AO) Sate Ati a place (dok. AO)

Dikesempatan sore itu kami mencicip cemilan sebagai menu pembuka yakni Cireng atau aci digoreng. Rasanya gurih dan nikmat apalagi dimakan saat panas dan dicocol dengan sambal. Wuahhh makanan Sunda ini sangat menggoda selera. Oya Buryam Abah Odil juga punya program berbagi lho seperti menggratiskan makan bagi ibu hamil yang berpuasa Senin dan Kamis.

Gratis untuk ibu hamil  (dok.pri)

Selain itu ada visi misi Buryam Abah Odil yakni ingin mengenalkan pada masyarakat khususnya warga Malang akan budaya makan bubur. Bubur bukan hanya untuk orang sakit tapi juga untuk orang sehat demi kelancarkan pencernaan. Disamping itu ingin agar bubur diidentikan seperti pecel untuk sarapan pagi sebelum beraktivitas. Wow mantap ya visi dan misinya.

Buryam Abah Odil juga membuka kesempatan kemitraan berbisnis lho. Bagi yang berminat akan mendapat berbagai fasilitas untuk kelengkapan, sarana dan prasarananya. Menarik bukan? keterangan selengkapnya bisa hub: 0895362623737.

Sebelum pertemuan berakhir, kami berkesempatan incip-incip menu makanan yang tersedia.Semoga barokah dan semakin sukses Bubur Ayam Abah Odil.

Bubur Ayam Abah Odil

IG : buryam.abahodil

FB : Bubur Ayam Abah Odil

Hp : 089536263737

#ODOP

#estrilookcommunity

#day12

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *