Ayam Bawang Cak Per yang Selalu Terbayang

Berkuliner ria di Malang, sungguh menyenangkan. Banyak tempat dan menu yang membuat selera tergoda. Bukan itu saja, yang pasti selain menunya nikmat, di kantongpun tak membuat cekak. Salah satu dari sekian banyak tempat makan yang asik yakni Ayam Bawang Cak Per. Di Malang ada 6 cabang yang tersebar ditempat-tempat strategis. Sedang dua lainnya ada di Kota Sidoarjo.

Ayam Bawang Cak Per

Berkembang Karena Konsep Prasmanan

Saya dan rekan-rekan Bolang (Blogger Kompasiana Malang) beberapa waktu yang lalu menyambangi atas undangan owner Ayam Bawang Cak Per. Adalah dua orang sahabat yang sama-sama memiliki nama yang sama yakni Ferri Angga Irawan dan Ferri Hadi Susanto. Keduanya meski berlatar belakang ilmu yang beda tapi menjadi kekuatan untuk membidani sebuah usaha kuliner bernama Ayam Bawang Cak Per.

Berawal dari sebuah ruko yang menjadi kantor statistik milik Ferri Angga di jalan Kertoraharjo no 88 Malang. Kemudian muncul ide keduanya untuk membuka usaha kuliner. Tak memakan waktu lama akhirnya pada 28 April 2016 gerai Ayam Bawang Cak Per pertama beroperasi.

Bolang disambut ramah Aziz

Mengusung konsep prasmanan dengan self service, Ayam Bawang Cak Per membidik mahasiswa-mahasiswa yang banyak disekitar kampus. Lokasinya memang terbilang strategis karena dikelilingi kampu-kampus bonafide antara lain Kampus Uinversitas Brawijaya, Univetsitas Negeri Malang, ITN dll. Untuk mahasiswa sudah jadi rahasia umum, ingin harga murah namun  mendapat takaran porsi yang banyak. Dengan menu kisaran rp 8000 – rp 15.000 Ayam Bawang Cak Per laris manis.

Empat bulan berselang cabang kedua pun dibuka di daerah Sumbersari tepatnya Oktober 2016.  Begitulah perkembangan usaha Ayam Bawang Cak Per ternyata terus menggelembung. Pada Desember tahun yang sama cabang baru pun dibuka lagi di Jalan Soekarno Hatta. Hingga cabang-cabang lainnya termasuk yang berlokasi di jalan Arief Margono Kasin Malang.

Nah saya dan teman-teman Bolang berkesempatan mencicip menu yang ada di cabang tengah kota. Tempatnya gak jauh dari alun-alun Malang. Dengan cat tembok warna orange menyala, cabang berlantai 2 itupun banyak dikunjungi pelanggan. Didampingi Manager Marketing M. Zainun Aziz, kami mengobrol santai sembari menikmati hidangan menu Ayam Cak Per ini.

Menurut Aziz demikian disapa, Ayam Bawang Cak Per yang dikelolanya mulanya menyasar konsumen mahasiswa. Namun dalam perjalanannya ternyata cabang yang dibuka Desember 2017 ini malah bisa menggaet pangsa pasar yang lebih jamak. Dari mahasiswa, karyawan juga anak-anak sekolah banyak yang mampir. ” Cabang Kasin omsetnya no 2 setelah cabang Soehat,” ucapnya sedikit bangga mengingat cabang ini baru beroperasi 7 bulan.

Wah sukses ya Ayam Bawang Cak Per. Dalam kurun waktu 2 tahun bisa berkembang menjadi 8 cabang. Menunya apa saja yaa kok bisa demikian dahsyat? Aziz membeberkan macam-macam menunya. Menurut pria kelahiran 1994 ini, kuncinya di konsep usaha yang mengena sasaran disamping rasa menu-menunya.

Etalase menu Ayam Bawang Cak Per

Di Ayam Bawang Cak Per pembeli melayani sendiri. Prngunjung mengambil nasi sesuai porsinya dan memilih sayur yang tak masuk harga alias gratis. Saat kami self service ada macam-macam sayur seperti cah kangkung, cah taoge, terong balado dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan untuk lauknya bisa memilih di etalase panjang. Ada ayam goreng, ayam panggang, ayam bakar, ayam teriyaki, lele krispi juga ikan patin. Wooww lengkap sekali menunya. Sedangkan untuk sambelnya tergantung selera pelanggan. Sementara untuk minuman tersedia Jeruk hangat dan es Jeruk, Es Teh, Kopi, Juice dll…

Sayapun bebas memilih dan mengambil sambal menu sesuai selera. Terlihat 7 macam sambal yang berjejer. Duh jadi bingung nih mau milih yang mana? Saya pilih yang manaa, kamu pilih yang manaaa….Hehe jadinya kayak syair lagu bergenre dangdut, entah siapa penyanyinya.

Menu Beragam Lauk dan Varian Sambal

Ada tujuh varian sambal yang ada di Cak Per. Semua sambal  menggoda hati  antara lain sambal bawang, sambal korek, tomat, teri, ebi, campur dan merah. Siang itu saya mencoba sambal merah dipadu cah kangkung, tempe dan ayam bakar. Hmm sungguh nikmat dan tentu saja murah meriah. Menu yang saya nikmati tak lebih berharga rp 15.000. Wooww betul-betul menu yang menggiurkan…hehe…

Menu Ayam bakar Cak Per

Oya… gerai Ayam Bawang Cak Per di Kasin ini untuk lantai bawah ada bangku berjejer rapi plus tempat mengambil menu. Sedangkan lantai 2 khusus lesehan saja dengan dinding bernuansa warna segar yang cocok untuk berselfi. Selain itu ada fasilitas lainnya lho. Kalau misal kita pas makan tepat disaat waktu sholat tak usah kuatir. Di Ayam Cak Per Kasin ada mushola juga toilet. Pokoknya para pelanggan dibuat se-nyaman mungkin menikmati menu sambil kongkow bareng sahabat atau keluarga.

Tempatnya yang luas memungkinkan gerai di Kasin ini untuk tempat reuni, arisan atau acara komunitas. Ada wifi juga parkir yang luas. Buat pelanggan di beberapa cabang buka hingga 24 jam. Luar biasa yaa komitmen usahanya. Tentu saja jam operasionalnya dibagi 3 shif dengan karyawan keseluruhan cabang kurang lebih 100 orang. ” Buka 24 jam khusus cabang Kasin, Soehat dan Sidoarjo,” kata Aziz.

Lantai 2 yang cukup luas

Dengan mengedepankan pelayanan yang maksimal, Aziz berharap gerai yang dipimpinnya khususnya, dan gerai lainnya bisa memenuhi keinginan pelanggan. Tampaknya tak berlebihan harapan Aziz.  Demikian pula saat menyambut kami, keramahan sangat nampak saat menyambut kami. Semoga sukses dan lancar terus yaa…Saya pun terbayang dengan Ayam Bawang Cak Per yang belum  sempat saya cicipi…

Bagaimana, kalian ingin mencicipi juga kan? Yukkk kapan-kapan kita kongkow bareng di Ayam Bawang Cak Per yang selalu terbayang…

Leave a Comment