Selalu Ada Surprise di Ubud Cottage Malang

Pernah suatu saat seorang kawan bertanya padaku.

” Kamu itu sering banget nyetatus  Ubud Cottage, ngendors ya?

Kujawab santai — yang justeru membuat  dia semakin penasaran.

” Aku suka aja dengan view dan suasana Ubud Cottage. Biasanya aku  kalau sudah mengunjungi sekali, gak men-dua atau men-tiga. Yang ini bedaaaa….Aku masih penasaran dan bawaannya ingin datang lagi dan lagi”

Kawanku menganggukan kepalanya. Dia paham banget dengan diriku. “Pasti ada yang spesial banget ya, yang bisa membuatmu berkali-kali kesana. Ceritain dong. Aku penasaran, seperti apa Ubud Cottage itu?,” harapnya.

Okelah… demi kawanku dan (mungkin) kalian juga yang suka ngintip-ngintip akun FB ku, nyookkk simak ulasanku tentang Ubud Cottage yang selalu memberiku kejutan — yang kadang tak disangka-sangka. Wehhhh…bocoran nih, kayaknya hampir sepuluh kali lho aku “maen” ke Ubud Cottage ini. Dan setiap kali ke cottage bernuasa Bali (banget) itu selalu berbeda pelayanannya. Spesial, tapi bukan spesial pakai telur (kayak nasi goreng itu ya, hehe). Spesialnya dari mata turun ke hatiku hingga mampu membuatku seperti jadi “the special” ….

Ubud Cottage Totalitas Layani Tamu

Siang itu Jumat (13/9) matahari hampir menggelincir ke arah barat. Yes…sudah lewat tengah hari, saat aku bersama kawan-kawan blogger tiba. Agak sedikit terlambat sih sebenarnya. Langsung aku menuju ke Customer Service. Berbincang sedikit dengan mba-mba cantik yang tengah bertugas. Rupanya Bu Yudha (Asistent Executive Manager Ubud Cottage) yang kemarin bakal mendampingi kami, masih meeting penting. Aku hanya ber “owh” saja.

Lalu dengan ramah kami dipersilahkan menunggu di kursi yang terletak persis di depan meja CS. Tak lama muncul karyawan hotel berbusana tradisonal Bali, membawa baki berisi handuk kecil terlipat rapi. Disela-selanya ada bunga kamboja sebagai icon yang kental banget dengan budaya Bali.

Penyegar alami (dok.pri)

Baki tersebut disodorkan pada kami dengan senyum manis. Wuihhh adem banget hati ini melihat sekulum senyum dibibir staf hotel itu. Hmm…tanpa komando aku dan kawan-kawan blogger membersihkan tangan dengan handuk dingin. Syegarrr….Sesaat kemudian kami melangkah melewati Resto Tampak Siring. Lokasinya tak jauh dari kolam renang atas.

Welcome Drink (dok.pri)

Disana ada Welcome Drink yang siap menuggu. Yuhuyyy…Jus jambu segar. Begitu minuman berwarna pink kami teguk, kesegaran semakin terasa. Dapat dobel yaa…eh triple lho…Kok? Iyalah kan yang pertama segar karena senyum manis mba-mba yang menyambut kami, cieee…Kedua segar ada handuk dingin, trus yang ketiga jus jambu yang membuat kami jadi semangat. Wuihhh ini belum apa-apa lho, masih opening, introduce… eh apalah namanya…

Selanjutnya kami dipandu ke sebuah meja panjang. Diatasnya tertata rapi piring, sendok, minum dalam gelas dll. Dalam hati sih menduga, ini mungkin buat penyambutan kami. Hehe…

Tatanan Sempurna (dok.pri)

Tak jauh dari meja ada perempuan cantik tengah duduk sambil melipat dan memotong janur (daun kelapa). Ditempat dia duduk ada bunga-bunga sesaji dalam wadah berukuran sedang. Bunga Kamboja dan Mawar terlihat membaur. Ehh…ternyata gadis cantik itu sedang membuat Canang sari atau wadah kecil untuk tempat bunga (sesajen). Penasaran? Pasti dong…

Membuat Canang (dok.pri)

Karena tak biasa melihat aktivitas itu, kami semua mendekat. Tak disangka, kami malah diajak untuk belajar membuat Canang. Weeewww … sebuah tawaran yang menyenangkan hati. Kejutan? Yess…Kamipun belajar atau tepatnya kursus singkat. Hehe…Aku dan kawan-kawan merasa akrab dengan mba itu. Ternyata bernama Shita. Hmmm…rasanya seringkali saya bertandang ke hotel-hotel, tapi sambutnya tak seramah ini. Jadi merasa tersanjung. Inilah yang membedakan Ubud Cottage dengan lainnya.

Kursus singkat membuat canang (dok.pri)

Kejutan berikutnya, kami diminta memakai selendang di pinggang untuk yang perempuan. Sementara blogger lelaki diberi udheng Bali dan sarung. Diajari pula cara nemakainya.Tak lupa mereka menyelipkan bunga Kamboja ditelinga. Wawww…bener-bener deh kami berasa tengah liburan di Bali. Padahal kami kan ada di Malang, di Ubud Cottage Malang. Ya kan? Jadi? Malang rasa Bali, aku menyebutnya. Dan kawan-kawan lainpun setuju. Hehe…Jadi ingat dengan sebutan Ubud Cottage is the Little Bali in Malang. Ada lho ceritanya…

Baca  juga ini ya…Tujuh Alasan Kenapa Orang Tertarik Menginap di Ubud Cottage Malang

Btw…kami dah  berpenampilan ala-ala Bali, rasanya gak afdol dong kalau gak cekrak-cekrek. Tanpa mencari spot keren (karena semua sudut di Ubud Cottage oke) kamipun bergaya foto menangkup kedua telapak tangan didada. Kami mirip orang Bali kan? Wahhh senangnya …..

Foto bareng (dok.ist)

Showing ke Ubud Cottage

Siap tampil beda, aku dan kawan-kawan diajak berkeliling seputar cottage. Terlihat kolam renang dengan pepohanan rindang dan pohon Kamboja disekitarnya. Kolam renang yang lokasinya tak jauh dari Resto Tapaksiring bernama Tirta Umpul. Pernik-pernik Bali seperti arca dan ukiranpun banyak disetiap sudut. Ada juga gazebo dengan hiasan kain khas Bali. Warna khas Bali pun nampak dimana-mana. Tahu kan warna merah bata ke oren-oren an itu? Lha perpaduan warna hijau segar dedaunan dengan warna orange, sangat klop bukan?

Kolam renang atas Tirta Umpul (dok.pri)

Pandangan mataku pun berbinar, saat di kejauhan terlihat juga kolam renang lainnya. Bawaannya pengen nyebur gitu. Syegerrrr…Nah kolam renang itu ada dibagian cottage yang belum lama dibangun. Namanya Kolam Renang Air Sanih lokasinya dibawah.

Kolam renang Air Sanih (dok.pri)

Area Ubud Cottage memang memiliki kontur tanah yang tak datar. Sehingga ada bangunan yang lokasinya seperti berada di bagian bawah. Tapi justeru hal itu yang membuat Ubud Cottage semakin menarik. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang menjadi tamu atau pemgunjung hotel. Bahkan Ubud Cottage juga menerima paket acara pernikahan lho.

Keren yaa? (dok.pri)

Oya room yang kami kunjungi pertama ada di lantai 2. Lokasi persis diatas Kolam Renang Air Sanih. Dari tempat kami berkumpul, harus menuruni anak tangga yang  tak terlalu tinggi. Konon jumlah anak tanggapun mempunyai makna tersendiri …(next time aku tulis yaaa…).

Salah satu sudut di Ubud Cottage (dok.pri)

Tiba di Executive Family Room, kami melihat kamar yang cukup luas dengan fasilitas yang lengkap. Bisa dihuni satu keluarga dengan 2 orang anak. Bed besar, ada sofa, TV LED, toilet yang luxury. Rasanya nyaman banget kalau menginap disini. Bila keluar kamar,  dari balkon terlihat langsung view yang bikin pandangan terpesona.

Executive Family Room (dok.pri)

 

Ada lagi yang tipe Ubud Executive Family, Royal Ubud Family, Ubud Suite, Superior, Deluxe, Deluxe Family. Semua ada di rate antara 750 ribu hingga 3 juta rupiah. Kalau melihat fasilitas plus view yang oke punya, rasanya harga sebanding dengan pelayanan serta kepuasan pengunjung.

Deluxe Family (dok.pri)

 

Puas berkeliling dan bernarsis, cekrek sana sini, kami kembali ke meja yang teryata sudah terhidang menu makanan khas Bali. Hmmm…Ada apa saja? Penasaran kan?Lanjutttt…

Menikmati Menu Bali Dengan Segenap Hati

Ahayyy…segenap hati? Yesss…melihat tatanan menunya yang excited, rasanya ingin segera menikmati menu khas Bali ini. Hehe…Tapi sebelumnya chef andalan Ubud Cottages, Chef Syamrodin, membeberkan nama-nama menunya yang unik…

Chef Syamrodi (dok.pri)

1. Jukut Klenthang

Disajikan dalam mangkuk kecil sebagai appetizer. Menu berkuah ini rasanya segar, seperti kuah sayur asam tapi ada rasa pedasnya. Isinya adalah buah kelor berbentuk panjang seperti batang sereh tapi berwarna hijau. Cara makan, batangnya dipegang dan disesap. Hmmm … aku yang baru pertama kali menikmati Jukut Klenthang berasa  menu ini cocok dilidahku. Sebab rasanya seperti sayur asem, sayur favoritku.

Jukut Klenthang (dok.pri)

2. Pleching Kuah Singaraja

Terdiri dari sayuran seperti kangkung, kacang panjang, kecambah atau tauge. Diatasnya ditaburi bumbu dari kelapa dan bertoping kacang. Rasanya lumayan pedas tapi suiippp…

.Plencing Kuah Singaraja (dok.pri)

3. Sate Bali

Sajian sate ini ditata tegak. Satu sama lain tusuk satenya saling terkait. Sehingga membentuk satu kesatuan. Sate Bali ini berbahan daging sapi. Rasanya empuk, tapi terasa pedas bagi yang tak suka pedas. Bumbu sate langsung membaur dengan daging sapi.

Sate Bali (dok.pri)

4. Sebagai menu penutup ada Rujak Kuah Bali ini berupa potongan buah berbentuk kotak antara lain pepaya, ketela, bengkoang dan lainnya ditambah bumbu kuah rasa pedas. Untuk Rujak Buah hampir sama dengan rujak  buah pada umunya dengan sambal kental. Nah untuk yang Salak Kuah Bali nih menurutku seperti manisan salak. Cara makannya menurut Chef Syamrodin, buah salaknya harus disesap. Sehingga rasa kuahnya terasa lebih nikmat. Berikutnya dikupas kulitnya dan setelah itu bisa dimakan buahnya. Segar rasanya.

Rujak Kuah Bali (dok.pri) Rujak Buah (dok.pri) Salak Kuah Bali (dok.pri)

Kami sangat menikmati sajian menu unik yang warbiyasah ini. Chef andalan Ubud Cottage juga menjelaskan bahwa semua menu masakan di Resto Tapaksiring halal. Bahkan menurutnya sering ada acara reuni, gathering, rapat atau acara keluarga yang digelar disini. Untuk menunya selalu fresh dan bervariasi.

Bener nih beberapa kali aku lunch atau dinner di Ubud Cottage selalu berbeda menunya. Selalu ada kejutan dalam semua layanan. Iya kan? Sejak dari awal hingga akhir kunjungan atau showing kami pun penuh warna. Selalu ada surprise di Ubud Cottage Malang.

Bagi yang belum pernah ke Ubud Cottage, sila mlipir aja ke jalan Bendungan Sigura gura Barat no 6 Malang. Menurut Bu Yudha Susanti, tak harus menginap untuk ke Ubud Cottage. Bisa kok ngopi-ngopi n kongkow sembari melihat sunset. Atau sekedar menikmati segarnya Tirta Umpul atau Air Sanih hanya dengan merogoh kocek 50 ribu.

Yudha Susanti (dok.pri)

Waahhh…pasti deh jadi betah berlama-lama melihat suasana yang persissss…banget dengan Ubud yang asli di Bali sono. Jadi kalau belum sempat kesana, tak ada salahnya lho ke Ubud Cottage Malang. Karena sebenarnya oleh ownernya — Pak Gede, memang konsepnya seperti “memindahkan” indahnya Ubud kampung halamanya ke Malang. Nah buat apa coba? Ya biar saat rindu kampung asalnya, tak harus jauh-jauh. Konon ceritanya seperti itu, hehe.

Nah kalian penasaran dengan keindahan Ubud Cottage Malang? Yukk ahh segera merapat…

UBUD COTTAGE MALANG

Jl Bendungan Sigura gura Barat no 6 Malang. Telp (0341) 571313,  WA (text only) 081133382287.

Leave a Comment