Review Buku Trip to Forgive. Awal melihat desain bukunya saya sudah tertarik. Tampak perempuan dengan untaian bunga di kepala dengan kupu-kupu beterbangan di sekitarnya. Sekilas melihat cover bukunya dengan huruf berembos tertulis judul Trip to Firgive, Perjalanan Perempuan Menemukan Cahaya di balik luka — saya tertarik untuk membacanya.
Ternyata buku ini kumpulan tulisan dari para perempuan bersahaja. Sebuah cerita nyata yang ditulis apik menyentuh emosi jiwa yang membacanya. Dari uraian artikel tersebut banyak yang bisa diambil hikmahnya sehingga bisa membasuh luka pengasuhan.
Yuk simak review buku keren tentang perempuan yang berjuang — didampingi Dandiah untuk menyembuhkan luka. Juga menemukan kembali semangat hidupnya untuk menjemput Cahaya Illahi.
Trip to Forgive, Maaf Bisa Buang Rasa Gelisah
Menghadapi permasalah pelik, tidak semua orang bisa menghadapi. Apalagi bila masalah tersebut timbul dari masa lalu. Sehingga masalah yang tanpa penyelesaian akan membayangi perjalanan hidup seseorang.
Tersiksa? Pasti…Misalnya masalah yang terjadi pada banyak perempuan dewasa karena salah pengasuhan saat masih anak-anak. Perlakuan orang tua yang dirasa tidak adil atau terlalu mengekang mungkin menancap di otaknya. Hingga timbul semacam rasa “benci” atas perlakuan orang tua.
Padahal orang tua kita bermaksud baik kan? Tapi mungkin cara penyampaiannya yang kurang cocok di telinga putra-putrinya. Sehingga yang ada timbul rasa sebal, benci dan marah pada orang tua. Dendam dengan segala perlakuan orang tua yang membuat batasan yang mengekangnya.
Nah untuk memaafkan “perlakuan” orang tua kadang ada yang merasa sulit. Padahal menurut Diah Mahmudah, Psikolog alumni Universitas Padjajaran ini, memaafkan adalah suatu kebutuhan jiwa untuk membebaskan dari kegelisahan. Memaafkan bisa berbuah pada ketenangan jiwa.
Memaafkan siapapun itu kudu tulus tanpa tapi. Sehingga dalam perjalanan hidup bisa dilalui dengan kenikmatan yang sesungguhnya. Memaafkan dengan tulus bukan hanya lisan atau pemakluman logika. Namun maaf yang keluar dari hati yang dalam.
Trip to Forgive, Antologi Kisah Nyata
Membaca isi buku Trip to Forgive seperti melihat film dalam kepala kita. Bagaimana tidak? Yang ditulis adalah rentetan kisah nyata dari penulis-penulis perempuan yang mengungkap permasalahannya. Ditulis dengan gamblang sehingga yang membacanya larut dalam the true stories.
Seperti yang diungkap salah seorang penulis Dewi Brend. Konflik yang berkepanjangan dalam hidup keluarganya membuat pribadinya limbung tanpa arah. Pertengkaran yang kerap terjadi antara ayah ibunya membawa pada sebuah perceraian. Semua makin memperparah kondisi jiwanya.
Masalah demi masalah yang menumpuk tanpa penyelesaian membuatnya makin terpuruk. Sehingga timbul keinginan untuk kabur dari masalahnya.
“Kabur. Kata itulah yang selalu tergiang di kepala saya ketika merasakan konflik….” (hal 140).
Bahkan ketika sudah menikahpun rasa kecewa terhadap hidup dan pribadinya makin mendalam. Mendapati tingkah polah anaknya kian membuatnya makin kalap. Sampai suatu hari menendang anaknya yang dinilai mengganggu anaknya yang lainnya. Si anak sakit hingga masuk RS.
Dari kejadian itu timbul keinginan untuk menjadi seorang ibu yang berkepribadian baik. Hingga bertemu dengan Ibu Diah Mahmuda dan Pak Dandi founder dari Biro Psikologi Dandiah Care Center.
Di buku Trip to Forgive ini ada 21 perempuan hebat yang menuliskan kisah nyata secara rinci dengan permasalahan masing-masing. Ditulis dengan bahasa lugas yang mudah dimengerti semua orang. Dari masalah Berdamai dengan Poligami, Menjadi Sahabat bagi Suami hingga Perjalanan Menggapai Jalan Kebahagiaan dll…
Trip to Forgive dan Dandiah Care Center
Apa ada kaitannya buku Trip to Forgive dan Dandiah Care Center? Ada dong dan sangat terkait pastinya. Buku setebal 260 halaman yang dicetak pertama pada November 2020 adalah buku antologi. Buku yang covernya dominan warna ungu ini mengupas tentang pengalaman penulis.
Mereka para perempuan yang dalam perjalanan hidupnya dihiasi masalah. Perempuan yang awalnya tidak tahu harus bagaimana menyelesaikan kerumitan yang mengular. Yang akhirnya menyakinkan diri dan ingin mencari cahaya Illahi.
Dalam perjalanan mencari ridho Nya akhirnya menemukan wadah curahan hati yang pas yakni Dandiah Care Center. Biro Psikologi ini bergiat memberikan psikoedukasi tentang kesehatan mental di ranah keluarga, khususnya dalam Anger Management dan Positive Parenthing.
Buku Trip to Forgive merupakan rangkaian dari Buku Trilogy Positive Parenthing dan layak dibaca lhoo…Apalagi untuk perempuan yang ingin memiliki wawasan tentang bagaimana mencari jalan keluar terhadap suatu permasalahan hidup.
Penasaran? Miliki bukunya yaa… bisa hubungi Putri 0815 7428 2922