Minggu pagi cerah. Matahari belum terik benar saat saya melangkah menuju meja registrasi. Setelah mencantumkan nama dan tanda tangan, sebuah tas biru berpindah ke tangan saya. Hehe ..lumayan berat entah belum tahu apa isinya. Bergegas saya menuju panggung di seberang Kantor Balai Kota Malang. Ramai sekali, banyak penonton berjejer disepanjang jalan. Ada acara apa yaa, pengen tahu kan kalian ?
Panggung Kehormatan (dok.pribadi)
Sssttt…saya bisikin yaa, lagi ada acara Festival Kendaraan Hias. Iringan kendaraan berhias banyak banget lho. Mobil-mobil cantik itu lagi parkir di timur balai kota. Warna bebungaan yang menutupi body kendaraan pun tampak ngejreng tertimpa sinar mentari. Wuihh.. Malang sungguh semarak hari itu (19/8).
Mobil Hias berhias Tugu Malang (dok.pribadi)
Balai Kota Malang juga tampak meriah. Ada 2 panggung yang saling berhadapan. Panggung yang persis berada didepan lobi balai kota adalah panggung kehormatan. Nah Pak Sutiadji selaku Plt Walikota Malang hadir beserta pejabat di lingkungan Pemkot Malang. Sedangkan panggung disebrangnya adalah panggung untuk undangan. Bersyukur banget saya bisa numpang duduk untuk melihat langsung gelaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang ini. Hehe..saya jadi nggak capek berdiri dan nggak kepanasan. Matur nuwun nggih Pak Agung H Buana. Bapak Kasi Promo Pariwisata Disbudpar Malang ini memberi saya undangan yang ditandatandatangani langsung Pak Walikota.
Festival Dibuka oleh Bapak Plt Walikota Malang
Mobil hias berjejer rapi di timur panggung kehormatan. Tampak panitia ber-uniform warna ungu sibuk menyiapkan acara. Tak berapa lama acara dimulai. Rangkaian seremonial pun bergulir. Tiba saatnya Bapak Walikota Malang terpilih Drs.H.Sutiaji membuka acara. Dalam sambutannya, pak walikota berharap, event tahunan Festival Kendaraan Hias ini bisa menjadi daya tarik pengunjung untuk berwisata ke Malang.
Dok. Pribadi
Senada dengan Pak Walikota, Kepala Dinas Budpar Malang Ida Ayu Made Wahyuni, SH,MSi pun mengatakan bahwa event ini memungkinkan wisatawan, baik domestik maupun asing untuk datang ke Malang. (Wah semoga tambah banyak yang berdatangan ke Malang. Saya sih siap aja woro-woro tentang acara apik ini ke khalayak. Biar Malang tambah kece dan dikenal banyak orang di Indonesia. Siap grakk selalu, tapi ya gitu bisanya cuma nulis-nulis aja nggih bu..hehe..)
Ada Drama Musik Kolosal Awali Festival
Sebelum ratusan mobil hias itu memamerkan kemolekannya, acara diawali dengan suguhan penuh heroik. Adalah gelora juang arek-arek Malang jaman dulu yang dipimpin oleh Mayor Hamid Rusdi. Mereka dengan gigih berjuang melawan penjajah Belanda. Seru banget lho. Ada adegan dimana arek Malang bergelimpangan karena diserang penjajah. Drama musik kolosal itu dimainkan oleh SMK Kesehatan. Ada juga seruan Mayor Hamid Rusdi untuk menggunakan boso walikan. Ini dimaksudkan agar musuh tidak mengetahui pesan yang tengah disampaikan. Hingga sekarangpun boso walikan masih kerap dipakai untuk bahasa sehari-hati. Misalnya nakam yang berarti makan, kadit itreng (tidak ngerti) dll. Tapi yang nggak biasa pakai bahasa walikan ya lumayan runyam. Seperti ayas, eh teryata bisa juga dikit-dikit. Wkkwkk…
Adegan Hamud Rusdi dalam Gelora Arek Malang (dok.pribadi)
Saya dan juga penonton lainnya menikmati sajian kolosal dengan mata tak berkedip. Usai drama disusul penampilan marching band SMP Muhamadiyah 2 dan MTS 1Malang. Lagu-lagu perjuangan yang dibawakan cukup membuat penonton tersihir. Dengan lagu Indonesia Raya membuat semangat para penonton menyeruak. Berturut-turut tampil Kelompok Kesenian Rakyat Bantengan, Sepeda Kayu dan Harley Davidson.
Marching Band (dok.pribadi)
Bagi-bagi Produk Peserta Festival
Selain bisa menonton festival yang semarak, beberapa penonton dapat rejeki lho. Sebut saja Pak Brian yang datang mewakili komunitas Batu Local Guide. Beliau dapat kripik tempe gratis yang dibagikan oleh peserta festival dari Kampung Sanan yakni Kripik Tempe. Ada yang membagikan produk sambal Apel dan Melon. Juga Salak dari kampung Kalas Kacuk. Wuiihhh rejeki yaa…tapi saya cuma dapat incip-incip kripik tempe saja. Hehe..
Undangan antusian (dok.pri)
Iring-iringam kendaraan hias berjalan tertib. Ini menurut saya, karena warga Malang cukup disiplin mengikuti aturan dari panitia. Garis batas antara penonton dan peserta juga gak dilanggar. Jadi saya sangat menikmati acara festival yang rutin diadakan setahun sekali ini. Di kota teman-teman lain bagaimana?
Oya untuk rute festival gak terlalu jauh kurang lebih 3 km. Start nya ya di depan balai kota melewati jalan Karuhipan, jalan Semeru dan berakhir di jalan Ijen. Tepatnya dipojok kantor Perpustakaan Kota Malang.
Mas Slamet ikut narsis
Sedangkan peserta festival lumayan banyak. Ada 125 buah mobil hias dan 50 kelompok sepeda hias. Hampir semua BUMN, BUMD, OPD serta komunitas dan stakeholder pariwisata di Malang ikut menjadi peserta. Bayangkan segitu banyak iringan mobil hias tentu saja membuat sedikit apa banyak kemacetan ya? Yang jelas rute yang dilewati sempat menarik perhatian pengguna jalan lainnya. Ya iyalah, wong event ini tidak tiap hari ada. Jadi kesempatan dong melihat dan menikmati mobil-mobil yang tampil cantik. Yang pasti harum karena berhias bunga-bunga aneka warna.
Dok.pri Saya bersama komunitas BLG, MLG, WMR dan Xplore Malang turut hadir menyaksikan festival (dok.pri)
Pemenang Festival Kendaraan Hias
Acara festival yang dimulai pukul 9 berakhir sore hari. Para pemenangpun diumumkan. Berharap mobil hias dari kelurahan saya yakni Polehan menjadi pemenang. Ehh ternyata pas keluar pengumuman Polehan belum beruntung. Wahhh bisa ditingkatkan lagi kreasi mobil hiasnya tahun depan ya. Juga buat peserta lain.
Menurut saya sih juri pasti bingung memilih siapa pemenang dari 3 kategori. Semua mobil hiasnya bagus-bagud. Lah namanya festival jadi kudu ada pemenangnya bukan? Berikut nih para pemenang Festival Kendaraan Hias 2018. Untuk kategori BUMN, BUMD, OPD dan stakeholder pariwisata juara 1 diraih oleh PDAM menyusul Bank Jatim dan Dispora. Sedangkan kategori kelurahan, komunitas dan masyarakat juara 1 dimenangkan kelurahan Kasin, juara 2 kelurahan Merjosari dan juara 3 kelurahan Dinoyo. Kategori sepeda pancal hias pemenangnya adalah SMPN 24, SMK Pajnaparamita dan juara 3 Gabungan SMP 18/4/13.
Dok.pri Mobil hias Dispora, salah satu pemenang (dok.pri) Ikut narsis dengan peserta festival (taken by Slamet Hariadi)
Selamat yaa buat para pemenang. Semoga bisa jadi pemenang di festival tahun depan. Sekali lagi selamat. Saya terkesan melihat Festival yang woww … Malang betul-betul hari itu bertabur bunga!